Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) mencatat kinerja positif dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PHI pada Senin (8/5/2023) lalu. Sepanjang 2022, PHI berhasil memproduksi minyak sebanyak 43,2 ribu barel per hari (MBOPD) dan gas sebesar 601,7 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Pencapaian tersebut merupakan hasil konsolidasi tiga anak perusahaan PHI, yaitu Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
RUPST dihadiri oleh Komisaris Utama PHI Adriansyah beserta jajaran Dewan Komisaris PHI dan Direktur Utama PHI Chalid Said Salim.
Dari pemegang saham, hadir Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis, Danar Dojoadhi, VP Controller Caesarian yang mewakili PT Pertamina Hulu Energi (PHE), serta Direktur PT Pertamina Pedeve Indonesia, Rahmi Amini.
Chalid Said Salim, dalam paparannya menyampaikan strategi dan program kerja yang telah terlaksana pada tahun 2022. Chalid juga menyoroti tantangan operasional dan bisnis yang menuntut adaptasi, inovasi, dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
“Perusahaan terus mendorong inovasi dan penerapan teknologi untuk meningkatkan keselamatan, keandalan, dan keunggulan operasi migas,” tegasnya.
Perusahaan, lanjut dia, juga terus melakukan investasi dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan migas untuk menambah cadangan yang penting bagi keberlanjutan operasi Perusahaan dan ketahanan energi nasional.
Kecelakaan Kerja Nihil
PHI melaporkan telah melakukan pengeboran 119 sumur pengembangan atau eksploitasi, 2 sumur eksplorasi, 309 kegiatan workover, dan 6628 kegiatan well service pada tahun 2022.
PHI mencatat nihil jumlah kecelakaan kerja (NOA/Number of Accident) pada tahun 2022 dengan total lebih dari 96,6 juta jam kerja yang aman.
PHI senantiasa menjalankan operasi migas yang selamat, handal, ramah lingkungan, dan patuh terhadap seluruh peraturan yang berlaku sejalan dengan penerapan prinsip dan kinerja ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Perusahaan).
Perusahaan juga menjalankan beragam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sepanjang Tahun 2022, terutama di wilayah operasi Perusahaan.
Program CSR PHI terdiri dari 11 program pendidikan, 11 program ekonomi, 10 program kesehatan, 6 program infrastruktur, 17 program lingkungan, serta 25 program studi & bencana yang semuanya dimaksudkan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
”Realisasi KPI PHI 2022, secara lese;uruhan sudah melampaui target dengan skor final mencapai 105,52 persen. Adapun dalam Tingkat Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2022, PHI kembali mendapatkan kategori Sehat AA,” jelas Chalid.
PHI menerapkan beragam inisiatif sehingga mampu meningkatkan kinerja operasi dan bisnis Perusahaan dan menghemat jutaan dollar.
Salah satu yang dilakukan adalah pemanfaatan material ex terminasi atau disingkat Maxter. Maxter merupakan bagian dari program optimasi biaya di Subholding Upstream Pertamina atau yang lebih dikenal dengan nama OPTIMUS (Optimization Upstream).
Program ini bertujuan untuk mengurangi persediaan material sisa terminasi yang dapat dimanfaatkan kembali dalam berbagai proyek dan kegiatan kegiatan operasi.
Hingga Desember 2022, kata Chalid, pihaknya sudah berhasil merealisasikan penggunaan material ex terminasi melalui Maxter bernilai 32,35 juta Dollar AS, setara dengan 137,96 persen dari target RKAP.
Perusahaan, tambahnya, juga mencatatkan kinerja positif dalam sinergi perseroan. Sinergi kontrak dengan anak Perusahaan dan afiliasi Pertamina lainnya menghasilkan value creation sebesar 266 juta Dollar AS, serta LPG Optimisation Project (LPO) dengan kilang PT Badak 35,7 juta Dollar AS.
Di tahun 2022, PHI juga berhasil mencetak beragam prestasi dan penghargaan, antara lain Patra Karya Raksa Tama I untuk Kategori Pembinaan Keselamatan Kerja Migas dan Patra Nirbhaya Karta Utama Adinugraha II kepada Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dari Kementerian ESDM, dan 2 Proper Emas serta 1 Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain itu juga Invention Thailand Awards for The Best International Invention & Innovation, dan Special Awards Chinese Innovation and Invention Society Taiwan kepada IP SALUT kepada PHM serta Seoul International Invention Fair (SIIF) 2022: Gold Prize, Special Prize Masaei Women’s Charitable Association Saudi Arabia kepada Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). (mad/hdl)