Kutai Kertanegara (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) terus mengambil langkah strategis dalam mengoptimalkan kinerja produksi migas dengan melakukan tajak sumur baru di Zona 9. Melalui anak perusahaan dan afiliasi di wilayah tersebut, PHI telah melaksanakan tajak sumur baru NKL-1156B/LMP-8020. Sumur ini berada pada area yang beririsan antara Lapangan NKL (North Kutai Lama) dalam Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP (PEP) dan Lapangan Lempake di WK PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS).
Tindakan tajak sumur di Zona 9 ini adalah hasil penandatanganan Joint Operation Agreement (JOA) Borderless Phase 1 antara PT Pertamina EP (PEP) dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Kedua WK ini berada dalam naungan Zona 9, yang merupakan salah satu zona di bawah Pertamina Upstream Regional 3 Kalimantan yang dipimpin oleh PHI.
General Manager Zona 9, Andre Wijanarko, menjelaskan bahwa sesuai dengan JOA yang telah disepakati, tajak sumur NKL-1156B/LMP-8020 akan dikerjakan pada kedalaman 0-1,902 meter (mTVDSS) oleh PEP, sementara pada kedalaman lebih dari 1,902 mTVDSS akan dikelola oleh PHSS.
Andre menyampaikan, “Tajak sumur NKL-1156B/LMP-8020 adalah langkah Perusahaan untuk terus mengoptimalkan pengelolaan wilayah kerja migas, terutama pada area yang beririsan, guna memberikan manfaat yang optimal bagi semua pemangku kepentingan.”
Sumur ini merupakan salah satu dari 5 sumur pengembangan berbasis borderless yang direncanakan akan dilaksanakan oleh PEP dan PHSS pada tahun 2023. Andre berharap bahwa hasil dari pengeboran sumur-sumur baru ini dapat memberikan kontribusi penting dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), John Anis, menjelaskan bahwa Perusahaan terus melangkah dengan strategi yang mendukung keberlanjutan proyek-proyek migas demi menghasilkan nilai yang signifikan bagi pemegang saham, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan.
John Anis menambahkan, “Strategi borderless yang diterapkan dalam pengelolaan wilayah kerja migas yang beririsan membawa nilai tambah yang substansial bagi semua pemangku kepentingan.”
Dalam rencana hingga tahun 2027, Perusahaan berencana untuk melakukan pengeboran 20 sumur pengembangan, 1 sumur eksplorasi, serta melakukan pekerjaan workover pada 59 sumur di area WK PEP dan WK PHSS sebagai bagian dari kesepakatan JOA Borderless.
“Melalui sinergi antara anak perusahaan Pertamina, kami mendukung optimalisasi biaya dan menciptakan nilai tambah dalam operasi dan bisnis migas Perusahaan,” tutup John Anis. (rio/hdl)