Jakarta (pilar.id) – Pertamina NRE (New & Renewable Energy) telah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi dalam penyediaan tenaga listrik yang berbasis gas dan energi terbarukan di Afrika. CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, mengumumkan hal ini selama kunjungannya ke Afrika Selatan pada Jumat (25/8/2023) lalu.
Pertamina turut serta dalam rangkaian kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Afrika yang melibatkan sejumlah negara seperti Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan pada tanggal 20 Agustus 2023. Dalam kunjungan tersebut, Pertamina NRE sebagai anak perusahaan Pertamina yang fokus pada energi bersih menangkap peluang bisnis dalam pembangkitan listrik berbasis gas dan energi terbarukan.
Dannif Danusaputro mengungkapkan, “Kami berharap dapat menjalin kerjasama investasi dengan mitra lokal. Di sektor hilir, Pertamina NRE memiliki potensi dalam memanfaatkan gas alam untuk pembangkit listrik. Berdasarkan diskusi kami, kami mengidentifikasi bahwa permintaan listrik di Afrika masih tinggi. Begitu pula untuk energi terbarukan, terutama energi surya, di mana regulasi di Afrika Selatan sudah cukup mendukung.”
Lebih lanjut, Dannif menambahkan bahwa sejumlah negara di Afrika menjadi target investasi Pertamina NRE. Afrika Selatan memiliki potensi produksi tenaga surya mencapai 100 MW.
Sebelumnya, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan lokal GUMA yang berfokus pada investasi dan infrastruktur di Afrika.
Kesepakatan ini mencakup kerjasama di Kenya, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo dalam pengembangan dan optimalisasi pipa gas, pembangkit listrik tenaga gas, serta fasilitas ekspor listrik ke Afrika Selatan yang melibatkan Pertamina NRE.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Pertamina, menambahkan bahwa Pertamina membawa beberapa subholding untuk menggali peluang kerjasama di Afrika. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan menjadikan Pertamina sebagai perusahaan energi global.
“Kami terbuka terhadap segala peluang kerjasama bisnis yang memberikan dampak positif bagi Pertamina dan negara,” jelas Fadjar.
Selain pembangkit listrik tenaga gas dan energi surya, Afrika juga memiliki potensi sumber panas bumi yang menarik minat Pertamina NRE untuk berinvestasi. Pada tanggal 22 Agustus 2023, anak perusahaan Pertamina NRE, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE), telah menandatangani nota kesepahaman dengan Africa Geothermal International No 1 Limited (AGIL No 1) untuk mengembangkan sumber panas bumi di konsesi Longonot, Kenya. AGIL adalah perusahaan di Kenya yang fokus pada pengembangan panas bumi.
Pertamina NRE terus mencari peluang kerjasama strategis dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen mereka dalam mendukung percepatan transisi energi. Pertamina NRE juga berupaya untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab melalui implementasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam semua lini bisnis dan operasi Pertamina. (rio/ted)