Jakarta (pilar.id) – PT Bank Central Asia Tbk dan anak perusahaannya berhasil mencatatkan pertumbuhan total kredit sebesar 13,9 persen secara tahunan (YoY) hingga akhir tahun 2023, melebihi rata-rata industri. Sementara rasio loan to deposit (LDR) naik menjadi 70 persen, meningkat dari posisi terendahnya pada masa pandemi sebesar 62 persen.
Laba bersih BCA dan anak perusahaan tumbuh 19,4 persen YoY, mencapai Rp48,6 triliun selama tahun 2023. Pertumbuhan ini didukung oleh kredit berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, menyampaikan rasa terima kasih kepada nasabah dan dukungan pemerintah serta otoritas, yang telah memungkinkan BCA meraih kinerja solid di tengah berbagai tantangan global seperti inflasi dan ketegangan geopolitik.
BCA juga menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyelenggaraan berbagai acara strategis di tahun 2023, seperti BCA Expo, BCA UMKM Fest 2023, dan BCA Wealth Summit 2023.
Peningkatan volume kredit BCA mencapai dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir, dengan pertumbuhan signifikan pada segmen korporasi, komersial, dan UKM. Kredit korporasi tumbuh 15,0 persen YoY menjadi Rp368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5 persen YoY mencapai Rp126,8 triliun.
Kredit UKM mencapai Rp107,9 triliun, naik 16,0 persen YoY, menjadikannya pertumbuhan tertinggi di segmen bisnis. Dukungan dari BCA Expo turut mendorong new booking KPR dan KKB, yang naik masing-masing 2,3 dan 2,6 kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
Penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan juga mencapai pertumbuhan positif, tumbuh 10,6 persen YoY menjadi Rp202,6 triliun per Desember 2023, di atas target pertumbuhan 9 persen. Kredit kendaraan bermotor listrik menyumbang pertumbuhan signifikan, naik hampir 4 kali lipat menjadi Rp1,3 triliun.
BCA juga terlibat dalam pembiayaan berkelanjutan dengan investasi pada obligasi/sukuk hijau senilai Rp1,6 triliun, naik 332 persen YoY.
Komitmen BCA terhadap nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) juga terlihat dalam upaya pengurangan emisi karbon. BCA memperkirakan telah mengurangi emisi sekitar 3.000 ton CO2 sepanjang 2023 melalui berbagai inisiatif, termasuk pengolahan limbah operasional dan implementasi gedung ramah lingkungan.
Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9 persen per akhir 2023, dibandingkan 10,4 persen pada 2022, dan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap di angka 1,9 persen pada 2023. Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0 persen YoY menjadi Rp1.102 triliun, mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1 persen YoY menjadi Rp1.408 triliun.
BCA terus berinovasi di sektor teknologi keuangan dengan mengembangkan aplikasi myBCA, yang menyediakan layanan terintegrasi bagi nasabah. Fitur-fitur baru seperti kontrol kartu debit dan kredit, login biometrik, Welma (fitur investasi), Paylater BCA, dan lainnya telah ditambahkan untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi.
Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 17,5 persen YoY menjadi Rp75,4 triliun, dan pendapatan selain bunga tumbuh 5,5 persen YoY menjadi Rp23,9 triliun. Laba bersih secara keseluruhan tumbuh 19,4 persen YoY, mencapai Rp48,6 triliun sepanjang 2023.
Akhir tahun 2023 membawa penghargaan bagi BCA, meraih predikat “World’s Most Trustworthy Bank” dari Majalah Newsweek dan Statista. BCA tetap optimis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan melangkah secara pruden di tahun 2024, sambil terus memperluas ekosistem transaksi dan berinovasi untuk memberikan layanan perbankan yang aman dan handal bagi nasabah. (riq/hdl)