Bogor (pilar.id) – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto jajaki kerja sama antara industri pertahanan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dengan produsen pesawat Airbus dan negara lainnya untuk merintis pembuatan helikopter produksi Indonesia.
“Kita ada kerja sama jangka panjang dengan Airbus, mengarah pada kita harus produksi heli kita sendiri. Kita merintis dengan negara-negara lain. Kita optimistis perkembangan industri pertahanan kita baik dan kuat,” kata Prabowo di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jumat (1/12/2023).
Menurut Prabowo, Indonesia memiliki ketentuan yang mengharuskan adanya transfer teknologi dan kandungan lokal dalam akuisisi alutsista dari luar negeri.
“Harus ada transfer teknologi dan harus ada kandungan lokal ya, konten lokal, dan harus ada offset,” ucap Prabowo.
Dia juga menambahkan, “Nanti mereka juga memberi kepada kita. Lalu posisi Indonesia kita selalu negosiasi konten kandungan lokal dan ada imbalan. Iya dong, macam-macam ya, nanti pendidikan latihan dan sebagainya.”
Prabowo pada Jumat (1/12/2023) menyerahkan 8 unit helikopter angkut berat baru, H225M, kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Menteri Pertahanan ini menyebut keberadaan alutsista baru ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kekuatan pertahanan Indonesia. Dia menegaskan bahwa pertahanan yang kuat adalah hal yang vital untuk melindungi seluruh wilayah Indonesia.
“Hari ini saya mendapat kehormatan diundang dalam upacara penyerahan helikopter H225M kepada TNI Angkatan Udara kita, termasuk juga simulator. Ini merupakan bagian dari upaya kita membangun kekuatan pertahanan kita,” ungkap Prabowo.
“Pertahanan negara adalah suatu tujuan nasional bangsa kita. Dan tujuan Republik Indonesia adalah melindungi segenap tumpah darah. Seluruh keselamatan bangsa, seluruh kekayaan bangsa, seluruh masa depan bangsa, hanya bisa dijamin oleh pertahanan yang kuat,” tambahnya. (hen/hdl)