Jakarta (pilar.id) – Presiden Joko Widodo akhirnya turut angkat bicara terkait kasus gagal ginjal akut yang telah menewaskan 141 anak dan membuat lebih dari 200 anak dirawat secara intensif.
Menanggapi kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak dan diduga akibat konsumsi obat sirop merek tertentu tersebut, Presiden Jokowi memberikan perintah agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan merek obat-obatan yang terbukti berbahaya.
Obat-obatan yang dinilai berbahaya dan atau mengandung bahan yang menjadi penyebab gagal ginjal akut tersebut oleh Presiden Jokowi juga diminta agar secara ditarik dari peredaran.
“BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirop yang betul-betul secara evidence base terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal,” kata Jokowi dalam arahannya pada rapat Penanganan Gagal Ginjal Akut di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022), sebagaimana disaksikan secara daring melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.
Ia menegaskan akan lebih bagus lagi jika diumumkan dan diinformasikan kepada publik secara luas, nama-nama produk obat yang terbukti mengandung bahan penyebab gangguan ginjal.
Kepala pemerintahan mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, penyebab kasus gagal ginjal akut disebabkan tingginya cemaran bahan pelarut di atas ambang batas, seperti masalah etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dietilen glikol butil eter, dan lain-lain.
Hingga 23 Oktober 2022 tercatat sudah 245 kasus gagal ginjal akut di 26 provinsi.
Jokowi sendiri telah memerintahkan Menteri Kesehatan, Budi Sadikin, untuk menghentikan sementara obat-obat yang diduga berbahaya sampai keluar hasil investigasi menyeluruh dari BPOM terhadap seluruh obat sirop yang menggunakan bahan pelarut. (fat)