Jakarta (pilar.id) – Buntut dialog kontroversial dalam drama True to Love, ENA meminta maaf pada publik. Dialog kontroversial yang dimaksud adalah kamp konsentrasi Auschwitz dengan konteks pentingnya merawat penampilan fisik seseorang.
Saat itu salah satu karakter dalam drama menyebutkan jika di kamp konsentrasi Auschwitz, tahanan hanya mendapat satu gelas air. “Mereka minum setengahnya dan menggunakan setengah lainnya untuk mencuci wajah mereka. Dan mereka akan menggunakan serpihan kaca untuk mencukur wajah mereka sambil melihat (bayangan mereka) di belakang nampan makanan. Dan mereka bertahan hidup,” demikian kutipan dialog yang ada.
Sudah barang tentu, ketika pembicaraan ini diletakkan dalam tragedi kemanusiaan bernama kamp konsentrasi Auschwitz, dunia pun merespons dengan nada berang. Karena dinilai tidak pantas, tidak peka, bahkan mengesampingkan akurasi sejarah.
Kamp konsentrasi Auschwitz
Kamp konsentrasi Auschwitz merupakan salah satu kamp kematian yang paling terkenal dan mengerikan yang dibangun oleh rezim Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Kamp ini terletak di Polandia saat itu, yang saat ini dikenal sebagai Oświęcim.
Di Auschwitz, jutaan orang Yahudi, serta tahanan politik, tawanan perang, dan kelompok minoritas lainnya, mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pembunuhan sistematis. Mereka ditempatkan dalam kondisi yang mengerikan dan dipaksa bekerja keras dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi.
Kamp Auschwitz terdiri dari beberapa kamp yang berbeda, dengan Auschwitz I sebagai pusat administratif dan Auschwitz II-Birkenau sebagai pusat eksekusi massal. Pembunuhan massal dilakukan menggunakan berbagai metode, termasuk ruang gas dan penembakan massal.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pada tahun 1945, kamp Auschwitz ditemukan oleh pasukan Sekutu. Temuan ini mengungkapkan kekejaman yang tak terbayangkan yang dilakukan oleh Nazi terhadap para tahanan. Ribuan korban yang selamat juga memberikan kesaksian tentang pengalaman mengerikan yang mereka alami selama berada di kamp tersebut.
Auschwitz telah menjadi simbol kekejaman Holocaust dan pelanggaran hak asasi manusia yang ekstrem. Hari ini, situs kamp Auschwitz-Birkenau menjadi museum dan tempat peringatan yang penting untuk mengenang jutaan korban yang kehilangan nyawa mereka di sana. (hdl)