Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, melalui Walikota Munjirin dan Ketua TP PKK Essie Feransie Munjirin, meresmikan Sanggar Batik Pejaten Barat (Pejabat) di Halaman Kantor Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu.
Peresmian ini menjadi langkah konkret dalam melestarikan budaya batik sekaligus meningkatkan perekonomian warga lokal.
Dalam sambutannya, Munjirin menegaskan komitmen Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk mendukung pengembangan Batik Pejabat sebagai produk unggulan wilayah.
“Kami akan membantu proses kurasi hingga perlindungan hak cipta, sehingga Batik Pejabat dapat terus lestari dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Munjirin.
Ia juga mendorong Sanggar Batik Pejabat untuk mengembangkan corak khas Jakarta Selatan serta memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran.
“Semakin berkembangnya Batik Pejabat akan meningkatkan perekonomian warga. Mari kita lestarikan batik ini sebagai ikon Jakarta Selatan,” tambahnya.
Inovasi Warga Pejaten Barat
Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar, mengungkapkan bahwa Sanggar Batik Pejabat diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
“Ini adalah langkah inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan ekonomi warga Pejaten Barat,” ungkap Asep.
Saat ini, lima pembuat batik aktif di sanggar tersebut setelah menjalani pelatihan sejak November 2024. Sanggar ini juga membuka peluang bagi warga lainnya untuk bergabung sebagai pengrajin.
“Semakin banyak warga yang ikut, semakin besar pula potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari batik ini,” lanjut Asep.
Harapan dan Kolaborasi
Selain meresmikan sanggar, acara ini juga dihadiri oleh Camat Pasar Minggu, Arief Wibowo, dan sejumlah pihak terkait.
Semua pihak optimistis bahwa Batik Pejabat mampu menjadi ikon baru Jakarta Selatan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat lokal melalui pengembangan kerajinan tangan berkualitas tinggi.
Dengan dukungan penuh pemerintah dan partisipasi masyarakat, Batik Pejabat diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, sekaligus memperkokoh posisi batik sebagai warisan budaya bangsa yang tak lekang oleh waktu. (hen/hdl)