Bantul (pilar.id) – Pernyataan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih terkait kondisi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masuk kategori daerah termiskin di Pulau Jawa, viral di media sosial.
Pernyataan tersebut viral terutama di media sosial twitter. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bantul menyatakan bahwa meski masuk kategori daerah termiskin, masyarakat DIY tak perlu risau sebab, walaupun miskin tapi bahagia.
Pernyataan yang dikeluarkan Bupati Bantul menanggapi data dari kementerian Sosial dari perhitungan Badan Pusat Statistika (BPS) tentang angka kemiskinan di DIY tersebut sontak mendapat tanggapan beragam dari warganet.
Halim pun segera mengklarifikasi pernyataannya yang viral di media sosial. Menurutnya, tanggapan miskin tapi bahagia tersebut dalam konteks kemiskinan dari sisi pendapatan.
“Gini lo, ini kan menjadi viral statement saya miskin tapi bahagia. Gini lo, saya menyampaikan itu dalam konteks kemiskinan dari sisi pendapatan, orang tidak punya pendapatan,” tegasnya, Jumat (27/1/2023).
Ia mencontohkan warga yang mempunyai pendapatan rendah, namun pemerintah tidak tinggal diam dengan penyaluran program bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga Bantuan Langsung Tunai melalui Dana Desa (BLT-DD).
“Katakanlah di Suto itu tidak punya pendapatan kan mesti miskin dia. Tetapi, gak papa si Suto itu bolehlah miskin yang penting pemerintah itu bertanggung jawab. Maka si Suto ini kita berikan PKH, BPNT, BLT-DD, jaminan kesehatan, beasiswa bagi anak-anaknya yang sekolah. Sehingga apa yang terjadi, yang terjadi walaupun miskin dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahagia,” tandasnya.
Namun, sudah terkadung viral, pernyataan Bupati Bantul tersebut tentu tak lepas dari komentar pedas warganet. Banyak warganet yang menanggapi pernyataan Halim sebagai bentuk kurangnya empati.
Seperti tangkapan layar judul berita “DIY Masuk Kategori Miskin, Bupati Halim: Tak Perlu Risau, Miskin tapi Bahagia” yang dibagikan akun twitter @txtdrpemerintah, banyak netizen yang meluapkan keresahannya, juga ditemui kicauan dengan foto dan kata-kata satir.
“Emang istimewa sekali. Bukannya berempati dan mikir solusi, tapi malah mensyukuri dan menghibur diri,” tulis akun @Aditya***.
“Miskin tapi bahagia. Saya yang baca: yaudah, semoga miskinnya ditambah jadi lebih lama lagi biar makin bahagia,” komentar akun @zatAD***.
“Implementasi nrimo ing pandum (penerimaan diri dan berdamai dengan keadaan),” timpal akun @izku***. (riz/fat)