Surabaya (pilar.id) – Budaya Korea tetap menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan hingga kini. Melihat hal itu, King Sejong Institute (KSI) UK Petra menggelar Korean Culture Night 2022 pada Senin, 7 November 2022 malam kemarin, bertempat di gedung T ruang AVT 502, kampus UK Petra.
Seperti yang disampaikan Dr. Liliek Soelistyo., M.A., selaku direktur KSI Surabaya di UK Petra, jika acara Korean Culture Night yang hadir tiap tahun ini, sempat vakum dikarenakan pandemi
“Meski demikian, antusiasme peserta masih tinggi, yang mendaftar saja mencapai 90 orang, tetapi kami hanya menerima 30 orang saja, jadi kami seleksi,” ujarnya.
Lebih Lanjut, ia mengatakan, bila acara KSI Foundation yang dilaksanakan selama dua minggu ini, terdiri dari berbagai kelas yaitu Tipografi (Hangeul), Korean Traditional wedding (hanbok), K-cooking, Janggu (alat musik tradisional Korea), dan K-Pop Dance.
“Jadi kegiatan ini tujuannya memang untuk memperkenalkan budaya Korea pada masyarakat umum,” tambah Liliek.
Kegiatan Korean Culture Night yang terbuka bagi umum ini, juga menjadi rangkaian pamungkas dari Sejong Culture Academy 2022, dengan menampilkan hasil proses pembelajarannya, serta peserta akan menampilkan permainan Janggu dan K-Pop Dance.
Diketahui, hadirin yang datang berjumlah sekitar 150 orang yang terdiri dari masyarat umum, siswa KSI, staff, guru dan tamu VIP ini, sebelum acara dimulai, akan menikmati hidangan Korean Buffet, seperti Bulgogi, Japchae, Chicken, Tteokbokki, Gimbap, Kimchi, hingga buah-buahan.
Lalu acar dilanjutkan dengan penampilan dari 30 peserta kelas Sejong Culture Academy 2022, yang telah dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A menampilkan K-Pop Dance sedangkan kelompok B menyuguhkan permainan Janggu.
Janggo atau Janggu sendiri adalah, salah satu alat musik gendang, atau drum atau alat musik tabuh tradisional Korea. Bentuk alat musik ini, seperti jam pasir sehingga disebut juga dengan drum jam pasir.
Adanya acara ini, membuat Elang Satrian Pramono, salah satu peserta yang lulus ini, merasa bahagia karena bisa mengikuti proyek ini.
“Pelajarannya sangat berkesan. Kita tidak perlu jauh-jauh ke Korea untuk merasakan budayanya. Semoga program ini tetap ada dan kuotanya ditambah,” harap Elang. (jel/hdl)