Jakarta (pilar.id) – Muara Teweh merupakan Ibu Kota Kabupaten Barito, Provinsi Kalimantan Tengah. Di wilayah ini, sungai menjadi salah satu jalur transportasi utama yang digunakan masyarakat menuju dan dari kecamatan atau kabupaten lain.
Untuk menyeberangi Sungai Muara Teweh yang memiliki lebar rerata 800 sampai 900 meter ini, masyasrakat biasanya menggunakan perahu getek atau speed boat. Di masa mudik lebaran tahun ini, speed boat menjadi pilihan utama masyarakat Muara Teweh yang ingin mudik ke kampung halaman.
“Hari ini diberangkatkan dua buah speed boat tujuan Muara Teweh-Buntok pagi dengan penumpang lebih dari 15 orang dan sore sebanyak 22 orang,” kata seorang petugas loket pelabuhan Dermaga Muara Teweh, Hermanto, Kamis (28/4/2022).
Selain itu dua unit masing-masing tujuan Muara Teweh – Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya juga lebih dari 15 orang dan ke Tumpung Laung, Kecamatan Montallat dengan penumpang 18 orang.
Menurut dia, kepadatan penumpang arus mudik terlihat dalam beberapa hari terakhir, padahal hari biasa warga yang menggunakan jasa angkutan sungai ini paling banyak 15 orang dan hanya satu buah.
Untuk angkutan bus air jurusan Muara Teweh – Banjarmasin setiap Kamis, pagi tadi berangkat dengan jumlah penumpang sebanyak 106 orang, mengalami peningkatan dibanding hari biasa hanya sekitar 40 orang.
“Bus air hari ini mencapai puncaknya karena hanya berangkat sepekan sekali setiap hari Kamis dari Muara Teweh ke Banjarmasin,” kata Hermanto.
Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Fery Kusmiadi menjelaskan, angkutan penumpang rute Muara Teweh – Buntok dan jurusan Muara Teweh – Puruk Cahu ramai dibanding hari biasa.
“Kita sulit memprediksi kapan puncak arus mudik, karena menjelang lebaran cukup ramai penumpang yang berangkat,” katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang disiapkan armada berupa puluhan unit angkutan sungai yang melintasi Sungai Barito sebagai antisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik Lebaran 2022.
Armada moda angkutan sungai tersebut adalah puluhan speed boat dan motor getek, serta satu unit bus air.Sarana transportasi sungai ini khusus melayani warga di pedalaman yang tidak bisa dilalui moda angkutan darat.
Angkutan sungai yang pelabuhannya berada di kawasan Jalan Panglima Batur Muara Teweh itu melayani beberapa desa di pedalaman Sungai Barito dan kabupaten terdekat.
Kapal cepat melayani masyarakat dari Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, dengan tarif sebesar Rp175.000 per orang.
Kemudian, Muara Teweh-Buntok dengan biaya Rp190 ribu/orang serta Muara Teweh-Tumpung Laung Kecamatan Montallat dengan tiket Rp150 ribu/penumpang.
Selain itu, disiapkan motor getek jurusan Muara Teweh-Puruk Cahu dengan biaya Rp120.000/orang dan Muara Teweh-Tumpung Laung dengan tiket Rp70 ribu/orang.
“Sedangkan bus air untuk jurusan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tarif Rp110 ribu/orang.
Khusus bus air hanya tinggal satu yang masih bertahan dan hanya sekali mengangkut dalam sepekan, setelah angkutan darat dari Muara Teweh untuk keluar daerah sudah lancar,” ujarnya. (fat/tra)