Surabaya (pilar.id) – Suhu ekstrem dapat menyebabkan heatstroke, gangguan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti diketahui saat ini muncul peningkatan suhu yang bisa dirasakan di banyak negara, termasuk Indonesia, dengan suhu tertinggi mencapai 33 derajat Celsius.
Menanggapi hal ini dr. Abdulloh Machin SpS(K) mengungkapkan bahwa pada suhu yang normal, cairan tubuh keluar dalam bentuk keringat untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Namun, pada suhu ekstrem, cairan tubuh akan menguap dengan cepat, menyebabkan suhu tubuh meningkat secara dramatis dan menyebabkan heatstroke.
Heatstroke dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti pusing, berkunang-kunang, berkeringat berlebihan, dan rasa sakit.
Hilangnya cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain. Dr. Machin menyarankan agar pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah mendinginkan suhu tubuh dengan mencari tempat yang dingin dan minum air putih.
Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya heatstroke, seperti cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih dan menghindari olahraga pada kondisi cuaca yang sangat panas. Dr. Machin menyarankan untuk menambah asupan cairan yang masuk dalam tubuh pada cuaca ekstrem.
Bila seseorang menderita penyakit yang membatasi asupan cairan, disarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan pada saat cuaca ekstrem. Dengan melakukan pencegahan ini, dapat membantu mencegah terjadinya heatstroke dan menjaga kesehatan tubuh kita. (hdl)