Gresik (pilar.id) – Ecoton Foundation kolaborasi dengan Lorong Education Surabaya mengadakan pelatihan Citizen Science, pada Jumat (25/11/2022) di kantor Ecoton, Gresik.
Seperti yang disampaikan, Rafika Aprilianti selaku Kepala Lab Ecoton, pelatihan tersebut antara lain, uji Kualitas air, identifikasi mikroplastik, brand audit dan advokasi.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya perlindungan terhadap kondisi air sungai Brantas Surabaya yang merupakan sumber pencemaran dan sampah plastic.
Kegiatan yang berlangsung di basecamp Komunitas Lorong Education Surabaya ini, diikuti puluhan perwakilan dari beberapa Komunitas peduli lingkungan berasal dari berbagai daerah di wilayah Kota Surabaya.
Seperti dari komunitas Kompas, IKA MMB Unair, Indonesian Survivor, URC SA Surabaya, Corre Surabaya, Jabrrik, KTGO Surabaya, SiGab Nurul Hayat dll.
Dalam pelatihan ini Tim Riset dan Advokasi Ecoton menjadi pemateri dan menyampaikan beberapa parameter penting yang harus dipahami dalam melakukan monitoring dan penelitian terhadap kondisi sungai Brantas.
Seperti yang disampaikan Rafika Aprilianti, jika penting melibatkan masyarakat, komunitas, dan kaum muda millennial dalam melakukan kegiatan ilmiah.
“Hal itu sebagai cara melakukan perlindungan dan monitoring terhadap kondisi lingkungan, terutama ekosistem sungai agar tetap terjaga, terutama sungai Surabaya yang dijadikan baku air minum PDAM,” jabarnya.
Hal senada juga disampaikan Erik salah satu Kordinator Komunitas Peduli Lingkungan asal Surabaya ini, jika kondisi sungai – sungai di Indonesia, salah satunya sungai Brantas permasalahan sampah plastic, popok dan limbah industry menjadi pioner utama buruknya kualitas air sungai Surabaya,
“Apa lagi sekarang saya baru tau dampak Mikroplastik jika masuk ke dalam tubuh manusia akan berdampak fatal bagi kesehatan salah satunya pemicu kanker, merusak sistem reproduksi dan menjadi pemicu penyakit berbahaya yang lain,” ungkap Erik
Setelah penyampaian materi, para peserta juga berkesempatan melakukan praktek langsung pengambilan sampel air sungai Surabaya, untuk dilakukan Uji Kualitas air mengunakan parameter kimia, uji Mikroplastik dalam air sungai dan praktek Brand Audit.
Salah satu peserta, Probo dari SiGab Nurul Hayat, mengatakan dirinya mengamati mengunakan mikroskop portable yang dibawa oleh tim Ecoton dan ternyata terdapat banyak partikel mikroplastik yang menkontaminasi air sungai Surabaya,
Selain menemukan kontaminasi mikroplastik dalam air sungai Surabaya, Alaika Rahmatulloh selaku manager edukasi Ecoton menyebut para peserta, juga berkesempatan lmelakukan uji kualitas air anak sungai Surabaya di kawasan padat pemukiman di daerah Sukolilo Surabaya, dan menemukan kandungan oksigen dalam air (DO) melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam PP Nomor 22 Tahun 2021.
“Saat mengambil sample air, tim Ecoton bersama komunitas melihat secara langsung fenomena ikan keting dan jendil mungut/mabuk dikarenakan kandungan oksigen dalam air yang begitu rendah,” pungkas Alaika. (jel/hdl)