Kediri (pilar.id) – Sikap toleransi beragama, suku dan budaya sangat penting ditanam ke masyarakat Indonesia, sebab Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki banyak keragaman.
Hal itu yang coba dibangun oleh Pemerintah Kota Kediri, bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri, Jawa Timur, yang membentuk kampung moderasi beragama, untuk menjaga toleransi dan kerukunan warganya.
Seperti yang disampaikan, Ketua FKUB Kota Kediri, Muhammad Salim, jika adanya kampung moderasi beragama ini, merupakan bentuk pengejawantahan dari konsep moderasi beragama.
” Hal ini merujuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan bersama semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia,” ucapnya, Selasa (21/11/2022)
Lebih jelasnya, ia menyebut ada tiga indikator utama dalam pembentukan kampung moderasi beragama, yaitu indeks toleransi, tingkat kesetaraan dan indeks kerjasama.
“Berdasarkan ketiga parameter tersebut, kami sepakat untuk meresmikan kampung moderasi beragama di masing-masing kecamatan, yaitu Kelurahan Burengan (Kecamatan Pesantren), Kelurahan Pakelan (Kecamatan Kota) dan Kelurahan Mojoroto (Kecamatan Mojoroto),” jabarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika dalam lima tahun terakhir pihaknya akan aktif melakukan pendampingan di wilayah-wilayah kampung moderasi beragama tersebut, sehingga nantinya bisa ditiru kelurahan lainnya.
“Kami berharap, kedepan akan bermunculan kampung moderasi beragama di kelurahan-kelurahan yang lain. Targetnya seluruh wilayah Kota Kediri menjadi kota moderasi beragama,” harapnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djatmiko, menyambut baik upaya yang dilakukan oleh FKUB Kota Kediri tersebut.
Menurutnya hal ini merupakan langkah jitu untuk mempertahan predikat indeks kota toleran di Kota Kediri. Kota Kediri masuk 10 besar kota paling toleran di Indonesia dari hasil survei Setara Institut pada 2021.
Ia juga berharap, kedepan bisa lebih banyak kelurahan yang menjadi kampung kampung moderasi beragama. Hal ini sekaligus manifestasi dari nilai-nilai Pancasila.
“Dengan diresmikannya kampung moderasi beragama untuk yang perdana ini dapat menjadi pelopor dan percontohan bagi daerah-daerah lain serta dapat menjadi manifestasi nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya. (jel/hdl)