Paris (pilar.id) – Film The Three Musketeers: D’Artagnan yang dirilis pada 5 April 2023 di Perancis berhasil mencuri perhatian publik dan kritikus.
Disutradarai oleh Martin Bourboulon, film ini merupakan adaptasi epik dari novel klasik karya Alexandre Dumas dan merupakan bagian pertama dari saga dua film.
Film kedua, The Three Musketeers: Milady, menyusul tayang pada 13 Desember 2023.
Dibintangi oleh François Civil, Vincent Cassel, Romain Duris, Pio Marmaï, Eva Green, dan Louis Garrel, film ini menjadi salah satu produksi termahal di Perancis pada 2023, dengan anggaran gabungan sebesar 72 juta Euro atau sekitar 78 juta Dollar AS—rata-rata 36 juta Euro per film. Proses syuting dilakukan selama 150 hari dari 16 Agustus 2021 hingga 3 Juni 2022.
Sukses Komersial dan Kritik Positif
The Three Musketeers: D’Artagnan menjadi film Perancis ketiga dengan pendapatan tertinggi di tahun 2023. Film ini menjual lebih dari 3,4 juta tiket di Perancis dan 1,6 juta tiket secara internasional, menjadikannya film kedelapan terlaris di negara asalnya.
Film ini juga meraih enam nominasi dalam ajang César Awards ke-49.
Sinopsis: Petualangan dan Intrik di Era Monarki
Film ini mengikuti perjalanan D’Artagnan, pemuda asal Gascony yang ingin bergabung dengan pasukan pengawal raja, Musketeers of the Guard.
Dalam perjalanannya ke Paris, ia hampir terbunuh ketika mencoba menyelamatkan seorang wanita bangsawan muda dari penculikan.
Di Paris, ia justru menantang tiga musketeer legendaris—Athos, Porthos, dan Aramis—ke duel terpisah, sebelum akhirnya bersatu melawan pasukan Kardinal Richelieu. D’Artagnan kemudian menjalin persahabatan erat dengan mereka dan jatuh cinta pada Constance Bonacieux, pembantu Ratu Anne.
Konflik politik dan konspirasi istana menjadi latar utama, termasuk upaya Richelieu untuk menjebak sang Ratu dan rencana pembunuhan Raja Louis XIII. Ketegangan memuncak saat Athos dijatuhi hukuman mati atas tuduhan palsu, hingga aksi penyelamatan yang dramatis membuka identitas musuh sebenarnya: Milady, agen licik Kardinal.
Film berakhir dengan D’Artagnan menjadi perwira muda, namun ancaman belum usai. Dalam adegan kredit tambahan, Milady terlihat bersekongkol kembali dengan Richelieu, mengisyaratkan kelanjutan kisah di bagian kedua.
Latar Sejarah dan Signifikansi Politik
Film ini setia pada semangat novel Les Trois Mousquetaires (1844) yang berlatar era 1625–1628. Selain menyuguhkan aksi petualangan, kisah ini juga menyinggung ketidakadilan dan ketegangan politik di era monarki absolut—relevan dengan situasi sosial-politik saat publikasinya menjelang Revolusi 1848 di Perancis. (ret/hdl)