Jakarta (pilar.id) – Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahum, Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia diberangkatkan ke Turki untuk mengikuti Piala Dunia Amputasi 2022.
Prosesi pelepasan Timnas sepak bola amputasi tersebut berlangsung di Auditorium Wisma Menpora oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali pada Selasa (27/9/2022).
“Jalan panjang persiapan dari pelatnas bahkan sejak kualifikasi kalian sudah jalani dengan sebaik-baiknya. Tiba lah saatnya kalian juga mampu berlaga di kejuaraan dunia di Turki yang kan datang,” kata Mepora Zainudin Amali.
Menpora Amali mengingatkan para pemain bahwa mereka bukan lagi berangkat atas nama sendiri, klub ataupun Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI), melainkan atas nama 277 juta rakyat Indonesia.
“Semoga sukses dan kembali dengan juara sebagaimana yang kita inginkan,” kata Menpora Amali di Auditorium Wisma Menpora, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Dia juga memberi semangat kepada timnas untuk menunjukkan kemampuan diri dan tidak gentar menghadapi lawan.
“Jangan menyerah berjuang sampai titik penghabisan dan kekuatan kalian. Lapangan adalah tempat kalian untuk menunjukkan kemampuan. Tidak ada batasan untuk berprestasi. Kalian sama dengan atlet-atlet lainnya, timnas sepakbola lainnya,” ujar Amali.
Menpora kembali menekankan bahwa “pemerintah menghargai, pemerintah mengapresiasi timnas sepak bola amputasi sama seperti pemerintah menghargai mengapresiasi timnas sepak bola lainnya.”
Tidak hanya itu, Menpora Amali juga mengingatkan agar seluruh tim menjaga kesehatan di saat sebelum dan sesudah bertanding.
“Karena di situlah rawannya kelemahan kita. Maka, saya minta kepada ofisial untuk benar-benar disiplin menjaga tim hanya di tempat menginap atau di hotel dan kemudian ke venue tempat bertanding, dan kembali lagi. Karena pandemi belum berakhir,” ujar Amali.
Ketua Umum Perkumpulan Sepak bola Amputasi Indonesia (PSAI) Yudi Yahya mengungkapkan bahwa timnya telah banyak mengalami perubahan selama tiga bulan melakukan pelatihan nasional.
“Mulai dari fisik sampai skema permainan, mental, serta motivasi pun jadi faktor yang paling banyak mengalami perubahan yang sangat signifikan. Tentunya tidak terlepas dari peran support Bapak Menteri yang sangat concern dan juga komitmen untuk all out kepada timnas sepakbola amputasi Indonesia,” kata Yudi.
Yudi berterima kasih atas dukungan Kemenpora terkait perangkat pelatihan, fasilitas lapangan, gym dan program pelatihan, yang menjadi faktor-faktor kesuksesan pelatnas.
“Dalam program pelatnas ada beberapa pemain yang sempat mengalami cedera, dan Alhamdulillah bisa kami tangani karena tingkat cedera yang tidak terlalu parah. Alhamdulillah, berkat support oleh kementerian, terutama BPJS Ketenagakerjaan, mempermudah federasi untuk mengakses rumah sakit,” ujar Yudi.
Dukungan dari Kemenpora, menurut Yudi, juga diberikan berupa akomodasi kendaraan operasional selama pelatnas hingga pengeluaran bulanan selama tiga bulan, serta akomodasi termasuk tiket pesawat pulang pergi dan uang saku untuk bertanding di Piala Dunia Amputasi 2022 yang dijadwalkan bergulir pada 1 sampai 9 Oktober 2022. (fat)