Sabang (pilar.id) – Shanti tersenyum senang. Ia terus memilih foto-foto dari kamera DSLR, melihat foto dirinya berpose di dekat Monumen Titik Nol Indonesia, bangunan yang tumbuh menjadi simbol awal dari perhitungan jarak di seluruh Indonesia dan menjadi destinasi populer bagi wisatawan yang berkunjung ke Sabang.
Monumen ini juga sering dijadikan latar belakang untuk berfoto oleh para wisatawan sebagai kenang-kenangan.
Berjalan ringan, Shanti berkali-kali mengucapkan terima kasih pada David, wisatawan asal Australia yang ia mintai tolong untuk memotret. David yang tidak keberatan, ternyata hobiis fotografi.
Ia bahkan menawari Shanti menjadi model jepretan dari kamera pribadinya. “Wow, dipotret pakai kamera canggih nih,” kata mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jakarta ini sambil tersenyum lebar.
Ya, berada di Titik Nol Indonesia, atau akrab dikenal dengan Kilometer Nol Indonesia atau Titik Nol Sabang, jelas jadi momen yang tak bisa dibiarkan begitu saja.
Maklum, Titik Nol Indonesia adalah sebuah lokasi geografis penting yang menandai awal dari sistem penomoran jalan nasional di Indonesia. Lokasi ini terletak di kota Sabang, tepatnya di Provinsi Aceh, di Pulau Weh.
Pulau Weh sendiri terletak di sebelah barat laut Sumatera. Pulau yang juga akrab disebut sebagai Pulau Sabang ini dikenal sebagai pulau vulkanik kecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatra. Meski memiliki catatan kelam, karena terpisah dari Pulau Sumatra gara-gara meletusnya gunung berapi pada zaman Pleistosen, Pulau Weh tumbuh menjadi destinasi yang makin diminati.
Apalagi di pulau yang terletak di Laut Andaman ini sudah didukung sarana akomodasi yang sangat lengkap. Ada Pulau Weh Paradise, sebuah resor tepi pantai kasual, The Pade Dive Resort, atau Weh Ocean Resort.
Sabang adalah kota utama di pulau ini dan juga merupakan titik terbarat dari wilayah Indonesia. Sementara Provinsi Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia, dan Sabang merupakan bagian dari provinsi ini.

Titik Nol merupakan referensi geografis penting untuk perhitungan jarak nasional di Indonesia. Sebagai salah satu ikon wisata Pulau Sumatra, Sabang tak hanya menawakan monumen penting nusantara, tetapi juga pemandangan alam di sekitarnya.
Pada sisi akses dan fasilitas, dukungan sarana transportasi juga cukup baik. Wisatawan bisa mencapai Sabang melalui perjalanan laut dari Banda Aceh menggunakan kapal feri. Setelah tiba di Sabang, perjalanan menuju monumen bisa dilanjutkan dengan kendaraan darat.
Seperti yang dilakukan Shanti, wisatawan di Titik Nol Indonesia biasanya akan melakukan aktivitas fotografi, apalagi saat di monumen. Sesudahnya bisa melakukan eksplorasi alam Pulau Weh, menikmati pesona pantai, air terjun, hingga penyelaman.
Titik Nol Indonesia di Sabang adalah lokasi yang jelas memikat, baik dari segi geografis maupun simbolis. Selain sebagai titik awal penomoran jalan nasional, tempat ini juga menjadi tujuan wisata yang menarik di Pulau Weh, Provinsi Aceh.
Bagi mereka yang tertarik dengan geografi atau sekedar ingin menikmati keindahan alam, mengunjungi Titik Nol Indonesia merupakan pengalaman yang berharga. (mad/hdl)