Surabaya (pilar.id) – Program studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) memperkuat kolaborasinya dengan PT Fujifilm melalui peluncuran Radiology Learning Center. Acara ini merupakan hasil dari penandatanganan nota kesepahaman antara Fakultas Vokasi UNAIR dan PT Fujifilm pada Senin (20/11/2023).
Radiology Learning Center, yang diresmikan di Aula Majapahit ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa B UNAIR, adalah bagian dari program Competitive Fund dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung perguruan tinggi dalam menghadirkan inovasi dan kemajuan.
Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia, Masato Yamamoto, menyatakan kebahagiaannya atas kerjasama ini. Ia berharap bahwa Radiology Learning Center dapat memberikan manfaat signifikan bagi UNAIR dan lingkungan sekitarnya.
“Fujifilm, yang dikenal sebagai merek kamera, sebenarnya telah berdiversifikasi di bidang alat kesehatan. Kami berharap kerjasama ini dapat memajukan pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujar Yamamoto.
Wakil Rektor UNAIR, Prof. Bambang Sektiari Lukiswanto, menegaskan pentingnya bidang radiologi di Indonesia. Kebutuhan akan radiografer yang berkualitas tinggi semakin mendesak, dan Radiology Learning Center diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia di bidang ini.
“Dengan kebutuhan vital akan radiografer yang terus meningkat, UNAIR berkomitmen untuk melahirkan lulusan terbaik yang dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan kesehatan masyarakat,” kata Prof. Bambang.
Prof. Dr. Anwar Maruf, Dekan Fakultas Vokasi UNAIR, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan bahwa pendidikan vokasi mempersiapkan lulusannya untuk langsung terjun ke dunia kerja. Radiology Learning Center diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa TRP Fakultas Vokasi UNAIR untuk mengembangkan keterampilan praktis mereka.
“Dengan adanya Radiology Learning Center, kami berharap lulusan TRP Fakultas Vokasi UNAIR dapat memiliki sertifikasi dan keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja,” tambah Prof. Anwar.
Kerjasama ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa TRP untuk mendapatkan sertifikasi yang diakui oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja. (ipl/hdl)