Bantul (pilar.id) – Ratusan umat Hindu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan khidmat mengikuti rangkaian upacara Melasti untuk menyucikan diri menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1945 di Pantai Parangkusumo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Sabtu (18/3/2023).
Upacara Melasti merupakan salah satu rangkaian Perayaan Nyepi yang dimaknai sebagai pembersihan alam semesta bumi pertiwi dan seisinya, termasuk segala kotoran badan dan pikiran (bhuna alit) serta memperoleh air suci (angemet tirta amerta) untuk kehidupan.
Berpakaian serba putih dan mengenakan udeng atau ikat kepala yang digunakan masyarakat Bali, para umat Hindu meletakkan bunga-bunga, sesaji, dan tumpeng warna-warni di atas meja persembahan yang berjajar rapi berada tak jauh dari bibir pantai.
Serangkaian acara dimulai dengan penampilan tari golek ayun-ayun, kemudian pembacaan weda wakya, tarian topeng keras, dan sulinggih mulai mepuja yaitu pemujaan yang dipimpin linggih/ brahmana atau orang yang bertindak suci.
Setelah melewati berbagai ritual dan prosesi, upacara dilanjutkan dengan aksi para perempuan berbusana adat Bali yang berjalan mengelilingi meja saji dengan membawa sesaji dalam nampan. Mereka berjalan dengan anggun, beberapa kali tatapannya melirik ke kanan dan kiri mengikuti alunan gamelan Bali.
Ritual ini ditutup dengan memercikkan air suci. Selang beberapa waktu, para penari dan resi atau orang suci dalam agama Hindu mulai membawa beberapa sesaji pambuka ke bibir pantai untuk selanjutnya dilarung ke laut. Setelah itu, jalannya sembahyang yang dipimpin seorang pandita pun dimulai.
Seluruh umat Hindu khusyuk dan larut dalam pemujaan doa tersebut. Kemudian, prosesi diakhiri dengan percikan air suci dan beras. Para umat Hindu mulai berbondong-bondong berjalan iring-iringan membawa seluruh sesaji ke laut. Momen ini menjadi hal yang ditunggu masyarakat, mereka yang menyaksikan turut berebut sesaji yang dilarung sebelum hanyut terbawa gelombang.
Di samping itu, para umat Hindu juga membasuh tubuhnya dengan air laut sebagai simbol melepas segala kekotoran dan keburukan diri serta beberapa diantaranya berdoa sembari mengatupkan kedua tangannya ke arah laut. Tak ketinggalan, para umat juga mengambil tirta suci di dari laut. (riz/hdl)