Surabaya (pilar.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menghadiri acara Pindapata Bhikkhu dan Pabbajja Samanera di Vihara Dhammajaya, Jalan Bulu Jaya V No 19, Surabaya, pada Sabtu (6/7/2024).
Kehadiran Wali Kota Eri ini merupakan bentuk nyata toleransi antarumat beragama di Kota Pahlawan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri menekankan bahwa acara Pindapata Bhikkhu yang diikutinya mengajarkan keindahan dalam berbagi dan saling menghormati. “Pada pagi ini saya bisa menghadiri acara di Vihara Dhammajaya ini, ada satu keindahan yang saya rasakan. Kita diajarkan saling berbagi tanpa melihat agama, saling menghormati tanpa melihat latar belakang kita dari mana,” kata Wali Kota Eri.
Kegiatan Pabbajja Samanera, yang diikuti oleh 28 calon Bhikkhu, merupakan pelatihan pembentukan karakter bagi umat Buddha untuk memajukan moral dan spiritual. Peserta Pabbajja Samanera berusia antara 11 hingga 60 tahun.
“Di sini ada tempat belajar untuk para Bhikkhu, jadi mereka bisa belajar selama liburan sekolah. Mereka yang beragama Islam bisa datang ke pesantren, yang beragama Kristen bisa ke gereja, sehingga liburan bisa diisi dengan pemahaman akidah yang bagus,” ujar Eri.
Wali Kota Eri berharap para peserta Pabbajja Samanera dapat melanjutkan perjuangan para Bhikkhu sebelumnya dan menyebarkan kebaikan kepada umat. “Dalam acara ini mereka (calon Bhikkhu) diajarkan mencukupkan tubuhnya dengan makanan yang masuk, serta doa-doanya. Harapannya, dengan pembelajaran tersebut, muncul Bhikkhu dan Bante yang hatinya diprioritaskan untuk umat,” jelas Eri.
Wali Kota Eri juga meminta doa kepada para Bhikkhu untuk keharmonisan Kota Surabaya agar semua warga hidup dalam toleransi, guyub rukun, dan saling berbagi. “Saya titip doa dan tolong doakan Kota Surabaya tetap penuh toleransi, tetap guyub rukun dan saling berbagi antar umat. Semoga kota kita tetap nyaman dan aman,” harapnya.
Ketua Yayasan Vihara Dhammajaya, Kandradi Lookman, menjelaskan bahwa Pindapata adalah tradisi Buddha kuno yang diikuti oleh para siswa yang ingin menjadi Samanera atau petapa. Pindapata berarti menerima makanan, dengan ‘pata’ merujuk pada mangkuk yang digunakan oleh para Bhikkhu.
“Jadi tadi para peserta Pabbajja Samanera berjalan berkeliling sambil membawa mangkuk untuk menerima makanan,” jelasnya.
Acara Pindapata yang dihadiri Wali Kota Eri juga disertai dengan doa dari Romo Widya Kusuma. “Terima kasih untuk Pak Eri yang mau berbaur dengan kita melakukan upacara Pindapata umat Buddha, tanpa canggung. Kami mendoakan beliau sehat, semangat dan terwujud cita-citanya untuk Kota Surabaya semakin damai dan guyub rukun,” pungkas Romo Widya. (ret/hdl)