Jakarta (Pilar.id) – Stunting sedang menjadi salah satu masalah yang saat ini menjadi fokus Pemerintah Indonesia. Begbagai upaya dan inovasi dilakukan untuk menurunkan angka stunting anak-anak di Indonesia.
Salah satu daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan adalah Keluarahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka membuat invasi dengan mengolah daun kelor jadi makanan balita.
Hasilnya, selama tahun 2021, angka stunting di Keluarhan Pal Lima turun hingga 50 persen. Jika di tahun 2020 angka stunting di kelurahan tersebut mencapai 14 persen. Pada tahun 2021, angkanya turun drastis menjadi tujuh persen.
Warga Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengolah daun kelor menjadi bahan makanan bagi balita dalam menekan angka stunting di daerah itu.
Keberhasilan warga Kelurahan Pal Lima ini pun mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro.
Ia juga menjelaskan bahwa daun kelorm, memang memiliki banyak kandungan gizi. Sehingga, sangat baik digunakan untuk olahan makanan balita.
“Daun kelor ini cepat tumbuhnya, tinggal diambil daunnya diseduh dan diolah misalnya menjadi bubur atau agar-agar sebagai asupan makanan bagi anak-anak,” ungkapnya.
Dia mengatakan daun kelor mempunyai kandungan mineral dan vitamin, bahkan kalium yang ada pada daun kelor tujuh kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan buah pisang.
Oleh sebab itu, inovasi yang dilakukan warga Kelurahan Pal Lima dinilainya tepat dalam rangka menurunkan angka stunting, apalagi daun kelor mudah didapat dan ditanam oleh masyarakat.
“Inovasi ini berawal dari salah satu RW di Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat memunculkan inovasi yang mana setiap rumah menanam daun kelor,” ujarnya.
Daun kelor yang diolah menjadi bahan makanan diyakini mampu menurunkan angka stunting di kelurahan tersebut karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Hal ini dinilainya sebagai salah satu pendekatan yang bisa dilakukan untuk percepatan penurunan stunting dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar.
Meskipun demikian, katanya, memang masih banyak faktor lain yang juga bisa mempercepat penurunan stunting.
“Namun yang terpenting memang harus diperhatikan yakni asupan gizi bagi ibu hamil dan bayi,” katanya. (fat)