Jakarta (pilar.id) – Kasus kekerasan dalam hubungan asmara terus bermunculan. Dalam kondisi demikian, prinsip hidup jadi sangat penting.
Saat red flag muncul, itu tanda hubungan yang sedang dijalani sudah tidak sehat, bahkan kemungkinan besar mengancam kesehatan mental dan jiwa kita.
Menurut Dr. Wendy Walsh, PhD, psikolog klinis spesialis hubungan, red flag adalah tanda bahwa orang yang tidak bisa memiliki hubungan yang sehat, tetapi terus bersama dan akibatnya akan sangat membahayakan pada sisi emosionalnya.
Dia menyatakan, red flag adalah tanda bahaya dalam suatu hubungan yang dapat terlihat nyata ataupun tidak. Namun pada akhirnya, red flag menjadi alasan untuk berhenti atau mundur dari suatu hubungan yang tidak sehat.
Lanjut Walsh, red flag umumnya mengarah pada seseorang dengan riwayat kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan kronis, atau penyalahgunaan zat adiktif.
Pada kebanyakan kasus, sinyal red flag lebih dulu ditangkap oleh teman-teman terdekat atau keluarga. Mereka biasanya lebih dulu menyadari bila ada sesuatu yang tidak beres. Justru sebagai korban, kadang mereka sulit untuk membuka mata dan menyadari bahwa hubungan yang tengah dijalani sudah tak memiliki masa depan yang pasti.
Oleh karena itu, kita harus mencoba terbuka dengan masukan-masukan dari sahabat karib perihal hubungan percintaan karena bisa jadi ungkapkan mereka benar adanya. Sebab umumnya, kita baru akan memahami kecemasan ketika sudah berhasil terlepas dari pasangan ‘toxic’.
Berikut ini ciri-ciri yang perlu kita ketahui tentang red flag agar terhidar dari hubungan toxic.
Yanny merupakan mahasiswa dari perguruan tinggi di Semarang. Dalam tingkahnya ia menunjukkan perilaku kekerasan, ke keluarga atau ke orang-orang yang dicintai, atau dengan orang asing dan hewan. Ini menunjukkan Yanny belum mengembangkan cara yang sehat untuk menyalurkan emosinya dengan benar. Dalam beberapa kasus, itu juga bisa menjadi indikasi bahwa dia kurang empati terhadap orang lain.
Bahkan, menurut aparatur kepolisian di Amerika Serikat saat ini mulai memperhitungkan riwayat kekerasan terhadap hewan sebagai salah satu tanda orang tersebut mungkin melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan. Oleh karenanya, jangan sepelekan tindakan kasar meskipun itu terjadi kepada hewan.
Contoh lain perempuan bernama Bella berumur 30 tahun pekerja swasta pecemburu berlebihan, suka mengontrol. Tanda itu termasuk bahaya karena perhatian yang dibuat didasari akan kontrol terhadap pasangan.
Dalam sebuah hubungan pasangan yang terus coba mengontrol kemungkinan besar memiliki masalah pribadi yang mendalam yang belum terselesaikan. Lihatlah kembali hubungan tersebut jika pasangan mencoba mengontrol siapa yang bisa ajak berbicara, ke mana akan pergi, bagaimana cara menghabiskan uang, tentang makanan, atau bahkan baju yang bagus untuk di kenakan.
Perilaku lain yang ditimbulkan Bella akan menjalar pada sikap egois, dominan, dan selalu ingin mengontrol. Contoh kecilnya adalah pasangan mengatur soal pertemanan, membatasi kontak dengan teman lawan jenis, atau bahkan melarang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Biasanya, red flag yang satu ini juga berkaitan dengan sifat posesif, dan sifat ingin menguasai atau memiliki pasangan sepenuhnya. Ditandai dengan rasa cemburu yang tak wajar dan insecure berlebihan. Jadi, berhati-hatilah dengan pasangan sudah mulai kelewat mengatur-atur kehidupan pribadi.
Kasus selanjutnya adalah Tono, ia mempunyai riwayat perselingkuhan. Dalam sebuah hubungan Tono tidak bisa selalu memaksakan untuk tetap dimengerrti oleh pasangannya. Apabila pasangannya merasa tidak nyaman menjalani suatu hubungan itu maka ia boleh saja untuk mengutaran perasaanya tanpa adanya rasa takut. Faktor perselingkuhan ini juga dapat memengaruhi kepercayaan terhadap pasangan.
Kasus ketiga adalah Tono, ia seorang mahasiswi tingkat akhir yang tidak memiliki teman, sulitnya beradaptasi dan akrab dengan orang baru. Ini juga ternyata menandakan hubungan yang tidak sehat karena ia memberikan semua waktunya untuk pasangan sehingga tidak memberikan ruang pasangannya yang lain untuk bergerak. Hal itu dapat membuat pasangan menjadi sesak, dan sulit untuk berkembang.
Meski dalam setiap hubungan tidak melulu baik, namun perlu adanya diskusi bersama dengan pasangan. Perkaya diri sendiri dengan pengetahuan, dan lakukan semua atas dasar keputusan pribadi. Kebahagiaan adalah hak untuk semua orang tanpa terkecuali dan tidak tergantung kepada siapapun termasuk pasangan. (put)