Purworejo (pilar.id) – Banjir merendam sejumlah Kecamatan di Kabupaten Purworejo sejak Senin (14/3/2022) lalu akibat curah hujan yang tinggi. Meski di sebagian kecamatan banjir sudah surut dan masyarakat sudah beraktivitas kembali secara normal.
Namun, ada beberapa desa yang masih terendam. Setidaknya, ada 12 desa di Kecamatan Butuh dan Grabag Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang masih terendam banjir.
Kondisi ini disampaikanoleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo, Rabu (16/3/2022).
Lebih lanjut, Budi menerangkan bahwa banjir tersebut, merendam permukiman dan ladang persawahan yang sebagian sudah siap panen. Menurutnya, kondisi banjir yang tak kunjung surut setelah dua hari ini, memaksa masyarakat untuk tetap tinggal di pengungsian.
Sejumlah tempat yang menjadi lokasi pengungsian adalah Gedung PNPM Desa Butuh yang menampung 87 warga, RM Arema ditempati 60 warga, dan Balai Desa Kedungmulyo yang menampung 71 warga.
“Sebagian besar pengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing. Total pengungsi pada hari Senin (14/3/2022) dan Selasa (15/3/2022) mencapai 1.500 orang,” katanya.
Budi menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan makan di tempat pengungsian Pemkab Purworejo mendirikan dapur umum di Balai Desa Butuh.
Ia menuturkan selain merendam permukiman dan sawah, banjir saat ini juga masih merendam jalan raya Purworejo-Kebumen di Desa Klepu, Kecamatan Butuh.
“Namun air yang menggenangi jalan raya tersebut sudah mulai surut sehingga kendaraan kecil yang kemarin dialaihkan, hari ini sudah bisa lewat di jalur tersebut mekipun tetap diberlakukan buka-tutup,” katanya.
Budi menyebutkan akibat hujan deras beberapa hari kemarin sejumlah sungai di wilayah Kabupaten Purworejo meluap airnya sehingga terjadi banjir. Sejumlah aliran sungai yang meluap airnya, yakni Sungai Bogowonto, Dulang, Jali, Dlangu, Bedono, Gebang Kecil, dan Sungai Gebang Besar. (fat/antara)