Semarang (pilar.id) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis status Gunung Merapi terkini Senin 13 Mare 2023 dengan status Siaga.
Gunung Merapi memilki ketinggian 2968 mdpl, terletak di empat wilayah yakni Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten mengalami erupsi sejak Sabtu 11 Maret 2023.
Laporan dari BPPTKG jika hari ini di sekitar Gunung Merapi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 21-29 °C, kelembaban udara 57-74 %, dan tekanan udara 834.6-920.9 mmHg.
Secara visual Gunung Merapi terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 m di atas puncak kawah.
Gunung Merapi hari ini juga teramati terjadi 6 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter,arah Baratdaya.
1 kali Awan Panas Guguran dengan jarak luncur maksimal 1500 meter arah barat daya.
Sementara, untuk kegempaan telah terjadi awan panas guguran sebanyak 1 kali, Amplitudo 40 mm, dan Durasi 121.4 detik. Guguran sebanyak 28 kali, Amplitudo 3-37 mm, Durasi 11.7-144.8 detik.
Hybrid atau fase banyak ada 5, Amplitudo 3-4 mm, S-P 0.4-0.5 detik, Durasi 59-73 detik.
BPPTKG menyatakan status Gunung Merapi hari ini dengan tingkat aktivits Level III (Siaga).
Rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPPTKG diantaranya:
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Laporan diisusun oleh Ahmad Sopari, Susanta dengan sumber data KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). (Aam)