Jakarta (pilar.id) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2023. Sepanjang Januari-Maret 2023, perseroan berhasil mencatatkan perolehan laba bersih mencapai Rp1,46 triliun, tumbuh 47,65 persen secara year on year (YoY).
“Alhamdulillah, BSI meraih kinerja yang menggembirakan sepanjang kuartal I tahun ini,” Direktur Utama BSI Hery Gunardi, di Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Pertumbuhan pembiayaan yang impresif, lanjut Hery, menjadi salah satu pendorong kinerja positif perseroan. Adapun pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan dua digit yakni 20,15 persen secara yoy menjadi Rp213,28 triliun.
Secara kualitas, pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36 persen. Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah.
“Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya,” kata dia.
Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan didominasi oleh konsumer sebesar Rp110,62 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 24,04 persen secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29 persen secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32 persen secara yoy.
Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp269,26 triliun, tumbuh 12,88 persen secara year on year. Angka ini didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun.
Saat ini total tabungan mencapai Rp115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97 persen, karena tabungan wadiah yang memberikan impact efisiensi pengurangan biaya bagi hasil.
Selain berhasil mengoptimalisasi penghimpunan dana murah melalui tabungan Wadiah, BSI juga mencatat peningkatan fee based income dari berbagai channel, yakni BSI Mobile, Cash Management dan transaksi digital. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, fee based income BSI Mobile mencapai Rp64 miliar, tumbuh 5 persen secara yoy.
Layanan digital BSI dikemas ke dalam BSI Mobile yang didesain sebagai one stop solution. Cara ini terbukti efektif meningkatkan jumlah pengguna BSI Mobile hingga 5,18 juta atau naik sebesar 37 persen secara yoy.
“Kami optimis bahwa peluang ekonomi syariah menjadi market leader sangat besar,” kata Hery. (ach/hdl)