Jakarta (pilar.id) – Saifullah Yusuf, yang akrab dipanggil Gus Ipul, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kembali bersatu di bawah bendera Nahdlatul Ulama (NU).
“Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Gus Ipul, keponakan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, mengingatkan PKB sebagai partai yang mengklaim sebagai warga NU, untuk segera kembali bersama NU dan menerima hasil pemilu dengan lapang dada.
“Pemilu sudah usai, mari bersama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ucapnya.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini menegaskan bahwa PKB sudah memiliki pengalaman dalam pemilu dan seharusnya tahu bahwa quick count merupakan metode akurat. Gus Ipul juga mengajak PKB untuk segera melaporkan jika ada masalah, namun tetap menjaga suasana demokrasi.
“Pemilu sudah usai, tidak perlu berlarut-larut mempermasalahkan prosesnya,” tandasnya.
Gus Ipul menyarankan agar PKB meminta nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU mengenai langkah-langkah ke depan. Ia mengingatkan bahwa PKB, sebagai partai yang didirikan oleh NU, seharusnya kembali bersatu di bawah panji NU.
“PBU tidak pernah memusuhi PKB. Namun, PBNU menyayangkan langkah-langkah politik elit PKB yang tidak mendengarkan ulama dan kiai,” ungkap Gus Ipul.
Sebelumnya, Direktur Pileg DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan bahwa berdasarkan tabulasi suara internal partainya, PKB mendapatkan peningkatan suara yang signifikan. Cucun menyatakan bahwa PKB akan mendapatkan penambahan 23 kursi DPR RI, dengan kenaikan suara sebesar 2,41 persen dibandingkan Pileg 2019.
Kenaikan kursi ini terjadi di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Maluku, dan Papua. Cucun juga menyoroti dampak positif majunya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan pada Pemilu 2024. (hdl)