Mempawah (Pilar.id) – Gemawan menanam mangrove wilayah pesisir Kabupaten Mempawah. Tepatnya di di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Timur, pada, Kamis (02/03/2023).
Sejumlah organisasi ikut dalam Aksi Jaga Pesisir (SIGAP). Antara lain, Tim UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah Mempawah, Pemuda setempat, dan Masyarakat Setempat.
Adapun metode penanaman mangrove tersebut, menggunakan metodelogi SELONGSONG yang terbuat dari Bambu.
Lani Ardiansyah, Koordinator Gemawan Wilayah Kabupaten Mempawah menjelaskan bahwa metodelogi SELONGSONG ini merupakan hasil diskusi dengan masyarakat setempat terkait penanganan Abrasi di wilayah pesisir Desa Sungai Bakau Kecil.
“Menariknya metode penanaman kali ini adalah menggunakan Bambu yang ditanam lalu bibit di masukkan dalam bambu tersebut sedangkan bibit yang kami gunakan itu adalah buahnya” tuturnya.
Wasandi selaku warga setempat dan merupakan salah satu inisiator metode tersebut menjelaskan bahwa metodelogi ini menggunakan Bambu yang sebagai pelindung bibit yang ditanam.
“Metodologi ini kami gunakan alat yang sederhana dan budget yang minim Karena bahan yang kami gunakan sebagai pelindung bibit dari hantaman ombak yaitu bambu sedangkan bibit yang kami gunakan langsung Dari buah yang gugur, belum berakar dan panjang,” tuturnya.
“Harapannya penanaman mangrove yang menggunakan metode baru ini berhasil, pungkasnya.
Sementara itu, Ushuluddin selaku kepala UPT Kesatuan Pengelola Hutan Mendukung penuh atas kegiatan tersebut dan berharap Mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
“Kami mendukung penuh atas kegiatan ini dan kami berharap dengan metodologi penanaman mangrove terbaru ini dapat berhasil,” tutupnya. (din)