Jakarta (pilar.id) – Kasus perampokan brutal terhadap warga Ukraina, Igor Iermakov, yang dilakukan oleh geng Rusia di Bali, menjadi sorotan Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana. Ia menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki sistem keamanan dan penegakan hukum di Indonesia.
“Kejadian ini sangat memprihatinkan dan tidak boleh dianggap sepele. Selain merugikan korban, kasus ini juga berpotensi merusak citra Indonesia sebagai negara yang aman dan ramah bagi wisatawan asing,” ujar Ilham dalam keterangannya di Jakarta.
Ilham meminta aparat penegak hukum bertindak tegas dan menghukum pelaku seberat-beratnya. Ia menilai langkah ini penting demi melindungi warga asing yang datang untuk berkunjung atau berinvestasi di Indonesia.
“Kita tidak boleh kompromi dengan tindak kriminal seperti ini. Proses hukum harus berjalan cepat dan adil. Selain itu, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan imigrasi dan keamanan di daerah pariwisata,” tegas politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Ancaman bagi Pariwisata dan Ekonomi Nasional
Sebagai destinasi wisata dunia, Bali memiliki peran vital dalam perekonomian nasional. Ilham mengingatkan bahwa kasus seperti ini dapat merusak reputasi Bali dan mengancam jumlah kunjungan wisatawan asing.
“Sektor pariwisata adalah tulang punggung ekonomi Bali. Jika citra keamanannya terganggu, dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian lokal dan nasional,” jelasnya.
Ia pun meminta pemerintah segera mengambil langkah pemulihan citra, termasuk meningkatkan sistem keamanan dan meluncurkan kampanye promosi yang menekankan keamanan serta kenyamanan bagi wisatawan asing.
Perlindungan bagi Warga Asing dan Investor
Ilham juga menekankan pentingnya perlindungan bagi warga asing, termasuk investor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Ia mendorong kerja sama antara pemerintah dan kedutaan besar negara-negara sahabat, seperti Ukraina dan Rusia, guna meningkatkan pengawasan keamanan.
“Kepercayaan investor asing harus dijaga. Jika keamanan tidak terjamin, bisa berdampak pada penurunan minat investasi di Indonesia,” ungkapnya.
Sebagai langkah konkret, Ilham menyarankan adanya kolaborasi antara kepolisian, imigrasi, dan pemerintah daerah untuk menciptakan sistem keamanan yang lebih terintegrasi. Selain itu, ia mendesak pemerintah memberikan bantuan hukum, psikologis, dan medis bagi korban perampokan.
“Korban dan sopirnya mengalami trauma fisik serta psikologis. Negara harus hadir untuk memberikan dukungan penuh kepada mereka,” kata Ilham.
Ilham berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem keamanan dan penegakan hukum.
“Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan bagi semua warga, baik lokal maupun asing. Ini demi kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya. (hdl)