Sleman (pilar.id) – Arema FC seakan kehilangan ruh usai kekalahan demi kekalahan yang dialaminya pada Liga 1, tak hanya itu klub ini ditolak dimana-mana dan kebingungan mencari Stadion, hingga bus diserang.
Terakhir, Arema FC kalah menghadapi PSS Sleman pada laga pekan ke 20 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis 26 Januari 2023.
Arema FC, juara Piala Presiden 2022 itu kalah dari PSS Sleman dengan skor 0-2,
Celakanya, kekalahan tersebut memperpanjang rekor buruk Arema FC dalam empat laga terakhir.
Dalam laga tersebut, Arema FC juga dapat kritik keras dari para suporter yang datang ke Stadion.
Arema FC dinilai nir empati usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 nyawa.
Arema FC justru terus melanjutkan aktivitas Sepak Bola mereka, hal ini yang menjadi komplain dari para suporter yang berduka terhadap para korban dari kubu Aremania.
Bahkan usai laga, bus Arema FC diserang sekelompok orang dengan melempari batu dan pukulan ke arah kendaraan tersebut.
Meskipun, tindakan ini dikecam oleh banyak pihak, dari suporter sendiri, pemain, dan lainnya.
Lebih jauh, atas kekalahan beruntun Arema FC, pelatih Javier Roca meminta maaf.
Dia menyebut empat kekalahan beruntun yang diterima karena hilang feeling.
Arema FC seperti kesulitan untuk mencari momentum bangkit.
“Kita setelah menang empat kali dan kalah empat kali sebenarnya bukan hal yang biasa. Biasanya tim kalau di tren positif itu kan susah dikalahkan. Kita ini istilahnya lagi hilang feeling, hilang roh permainan kita sudah hilang,” kata Javier Roca.
Javier Roca nyatanya tidak ingin timnya berlarut-larut dalam keterpurukan.
Dirinya meminta Johan Ahmat Farizi dkk untuk fokus menatap laga berikutnya.
“Jadi, kita harus cepat bangkit untuk pertandingan ke depan,” ujar pelatih berusia 48 tahun itu.
Dia menilai salah satu yang menjadi bahan evaluasinya adalah penampilan lini serang tim Arema FC yang selalu tampil mandul dalam empat laga terakhir.
Ada kecenderungan pemain Arema FC kurang tenang dalam menyelesaikan setiap peluang menjadi gol.
“Paling tidak kita harus evaluasi, kita harus manfaatkan peluang yang ada di hampir semua pertandingan,” kata eks pelatih Persik Kediri.
“Kalau soal kurang tenang ya mungkin pemain mau buktikan kalau mereka bisa menang dalam pertandingan. Jadi sedikit terburu-buru,” kata dia. (daz)