Jakarta (pilar.id) – Kendaraan niaga, seperti bus dan truk, sering mengalami pecah ban saat melaju di jalan tol. Masalah ini biasanya disebabkan oleh kelebihan muatan dan kondisi ban yang tidak optimal.
Baru-baru ini, sebuah truk bak terbuka yang membawa ratusan ekor ayam mengalami kecelakaan akibat pecah ban di tol Jombang – Mojokerto.
Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Menurutnya, pecah ban tidak hanya menjadi masalah teknis, tetapi juga isu keselamatan yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih besar.
Langkah Pencegahan untuk Kendaraan Niaga
Sesuaikan Beban Muatan
Pastikan muatan tidak melebihi kapasitas ban. Setiap ban memiliki spesifikasi yang harus dipatuhi untuk menjaga keselamatan. Misalnya, ban Hankook 1100R20 AH30 dapat menopang beban maksimal 3.350 kg untuk roda depan.
Periksa Tekanan Angin
Tekanan angin yang sesuai sangat penting. Tekanan yang terlalu rendah atau tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada ban. Rutin periksa tekanan ban sebelum perjalanan.
Lakukan Perawatan Rutin
Periksa kondisi telapak ban secara berkala dan bersihkan benda-benda asing yang dapat merusak ban. Perawatan yang baik membantu menghindari keausan tidak merata dan memperpanjang umur pakai ban.
Jaga Kecepatan Berkendara
Mengemudi dengan kecepatan tinggi meningkatkan risiko kecelakaan. Gunakan jalur lambat dan patuhi rambu-rambu yang berlaku.
Tindakan Darurat Saat Pecah Ban
Jika mengalami pecah ban di jalan tol, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tetap Tenang. Jangan panik dan hindari menginjak rem secara mendadak untuk menjaga kendali kendaraan.
- Kendalikan Setir.Pegang setir dengan posisi yang benar dan arahkan kendaraan ke bahu jalan.
- Hindari Manuver Berbahaya. Jangan membelokkan kemudi ke arah yang berlawanan dari posisi ban yang pecah untuk mencegah terguling. (usm/hdl)