Jakarta (pilar.id) – Hadirnya deretan produk mobil Esemka pabrikan dari PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 segera mendapatkan perhatian dari masyarakat luas.
Bahkan, muncul beragam rumor yang menyatakan bahwa mobil bertenaga listri milik Esemka bernama Bima EV merupakan produk yang dibuat di China.
Rumor tersebut turut mendapatkan tanggapan dari salah satu anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto. Ia bahkan mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mengeluarkan klarifikasi.
Sebagai informasi, di ajang IIMS 2023, ada dua produk yang dikeluarkan oleh PT SMK yakni Esemka Bima EV tipe Cargo Van dan Passenger Van.
Versi Cargo Van dijual seharga Rp530 juta sedangkan Passenger Van Rp 540 juta. Namun, mobil itu sudah bisa dipesan masyarakat hanya dengan menaruh booking fee senilai Rp5 juta.
“Jokowi harusnya malu dengan beredarnya kabar ini. Ia perlu memberi penjelasan kepada publik agar tidak dicap sebagai pembohong,” kata Mulyanto, di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Dia juga mengusulkan, Komisi VII DPR RI untuk memanggil Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan produsen Esemka terkait masalah ini.
Menurutnya, penetapan status produksi mobil Esemka ini sangat penting karena berdampak pada banyak hal. Salah satunya, terkait rencana Pemerintah memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik.
“Bila mobil Esemka memang produksi dalam negeri maka kita angkat topi. Tapi kalau mobil Esemka ternyata bukan produksi dalam negeri sebagaimana diberitakan, maka secara moral dan politik Jokowi harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Jokowi, lanjut Mulyanto, merupakan orang yang pertama kali mengenalkan Esemka sebagai mobil buatan anak-anak SMK di Solo.
Sehingga, menurutnya, saat ini merupakan momen yang tepat untuk mengusut tuntas tentang mobil Esemka.
“Kita sama-sama buktikan apakah klaim Jokowi selama ini tentang mobil Esemka benar atau tidak. Sebab keduanya mempunyai implikasi hukum dan politik yang serius,” kata dia.
Mulyanto mengatakan, tidak sepatutnya isu ini dibiarkan tanpa kejelasan karena berpotensi membodohi masyarakat. Karena itu, ia meminta DPR mendorong agar masalah ini menjadi jelas.
“Saya pikir mobil Esemka ini dikirim dari alam ghaib karena selama ini tidak jelas perkembangannya. Mereka muncul hanya di tahun politik menjelang pemilu,” kata dia. (ach/fat)