Surabaya (pilar.id) – Pada acara rutin yang diadakan Universitas Surabaya (Ubaya), yaitu Studium Generale yang saat ini memasuki seri ke 6 tersebut, diadakan di Ruang Pertemuan lantai 5, Gedung Perpustakaan, Kampus Ubaya Tenggilis, Rungkut, Senin (19/12/2022).
Pada acara tersebut, Ubaya mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno, sebagai pembicara di studium generale yang membahas tema “Menakar Indonesia ke Depan: Dinamika Kebangsaan yang Bhinneka, Teknologi, dan Geopolitik Dunia”, serta launching buku “1500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno
Seperti yang disampaikan oleh Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, jika pemilihan tema seri kali ini, berkaitan dengan Indonesia sebagai pemegang Presidency of the G20 tahun 2022.
“Permasalahan global yang terjadi pada hampir seluruh negara di dunia membutuhkan peran pemimpin nasional yang mampu mengelola dinamika geopolitik internasional dan domestik,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Thomas Sixtus Iswahyudi Hari Widodo, selaku ketua panitia Studium Generale 2022-2023 Seri 6 ini, jika diundangnya Sandiaga Uno, dirasa sesuai dengan tema besar
Selain itu baginya, peran Kemenparekraf RI yang mengusung konsep inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi hal penting untuk menguatkan karakter inovatif dan kewirausahaan bagi civitas akademika, khususnya generasi muda.
“Pemikiran Sandiaga Uno tentang dua sektor ini patut kita dengarkan sebagai wawasan terbaru dalam kaitannya dengan pemulihan ekonomi. Melalui studium generale ini, Ubaya ingin mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan kemampuan diri melalui pembuatan karya inovasi kreatif,” jelas Yudi, sapaan akrabnya.
Dalam paparannya, Sandiaga merefleksikan posisi Indonesia di tahun 2045. Ia mengatakan, jika ekonomi Indonesia telah bergeser menjadi knowledge based economy. Salah satu ekonomi yang sedang leading adalah industri kreatif dimana Indonesia menempati nomor tiga di dunia.
“Ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekonomian Indonesia pada tahun 2045 tembus lima besar ekonomi dunia. Prediksinya di posisi keempat. Walaupun tahun depan ada ancaman resesi, tapi kita semua yakin ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh,” ujarnya.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan, saat ini masyarakat tengah memasuki era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Oleh karena itu, revolusi 4.0 dan society 5.0 mengharuskan seseorang memiliki learning and innovation skills yang tidak melupakan jati diri kebangsaan yaitu sikap gotong royong.
Maka dari itu, generasi muda menurutnya, dapat menjadi agent of change dengan memiliki lima kriteria penting. Kriteria tersebut antara lain inovatif, adaptif, dan kolaboratif, berani ambil risiko, menjaga relasi, memiliki dan mengasah soft skill, serta mengenakan prinsip 4AS (kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas).
“Jadilah agen perubahan, bukan kaum rebahan. Mari kerjasama membangun Indonesia maju,” pesan Sandiaga di hadapan ratusan peserta.
Adanya Studium General seri 6 ini, Benny selaku Rektor Ubaya berharap, acara ini dapat menumbuhkan dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan pada civitas akademika Ubaya dan masyarakat.
“Sehingga, dapat menempatkan diri secara benar dan tepat dalam menghadapi berbagai permasalahan kebangsaan yang ada” pungkasnya. (jel/hdl)