Jakarta (pilar.id) – Bank Indonesia dan mitra strategis berkomitmen untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Hal ini diumumkan dalam Upacara Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI 2023 yang digelar pada tanggal 26 Mei di Samarinda.
Festival ini mengusung tema ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi KTI yang Inklusif’.
Disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, terdapat tiga langkah strategis yang dilakukan untuk mewujudkan komitmen ini.
Pertama, langkah strategis pertama adalah penguatan rantai nilai halal. Ini akan dilakukan melalui akselerasi proses sertifikasi halal, terutama untuk produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan diluncurkannya Gerakan 1.000 SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) di seluruh KTI.
“Selain itu, juga dilakukan peluncuran website halal point Kalimantan Timur sebagai pusat informasi syariah di wilayah tersebut,” kata Erwin, Jumat (27/5/2023).
Kedua, dilakukan peluncuran gerakan 10.000 transaksi ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah, Wakaf) menggunakan QRIS untuk mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.
“Langkah ini bertujuan untuk mempercepat transisi menuju pembayaran digital yang berbasis syariah,” tambahnya.
Ketiga, diterapkan konsep halal lifestyle pada sektor-sektor prioritas seperti makanan halal, fashion, dan pariwisata ramah Muslim. Konsep ini akan tercermin dalam rangkaian kompetisi yang diadakan dalam FESyar KTI 2023.
FESyar KTI 2023 merupakan langkah awal menuju penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 yang akan berlangsung pada tanggal 24 hingga 29 Oktober 2023 di Jakarta.
Acara pembukaan FESyar KTI 2023 dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi.
Doni P. Joewono, Deputi Gubernur Bank Indonesia, menyampaikan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Pengembangan ekonomi syariah perlu dilakukan secara kolaboratif. BI juga telah melakukan upaya untuk mendukung digitalisasi dalam pengembangan ekonomi syariah, seperti dalam ekosistem halal, keuangan sosial syariah, serta edukasi dan literasi melalui platform media digital,” jelas Doni.
BI, lanjutnya, juga memberikan dukungan dalam digitalisasi melalui sistem pembayaran seperti QRIS, BI-FAST, dan Kartu Kredit Indonesia (KKI).
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, mengapresiasi Bank Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah di KTI.
Ia berharap bahwa FESyar KTI 2023 dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan ekonomi syariah di wilayah tersebut, terutama di Kalimantan Timur.
Hadi Mulyadi juga menekankan pentingnya kontribusi dan peran Bank Indonesia, termasuk pihak perbankan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di KTI.
Acara pembukaan FESyar KTI 2023 dihadiri oleh unsur Forkopimda Kalimantan Timur, Kepala Daerah, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Pondok Pesantren dan Asosiasi, serta Pimpinan dari 19 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di KTI.
Rangkaian kegiatan FESyar KTI 2023 berlangsung dari tanggal 25 hingga 28 Mei 2023, dengan adanya Sharia Forum di Hotel Mercure Samarinda dan Sharia Fair di atrium utama Big Mall Samarinda.
Selanjutnya, rangkaian acara menuju ISEF ke-10 akan dilaksanakan dengan penyelenggaraan FESyar di Wilayah Sumatera pada bulan Juli 2023 dan FESyar di Wilayah Jawa pada bulan Agustus 2023 di Medan dan Surabaya. (hdl)