Jakarta (pilar.id) – Carro, platform jual beli mobil bekas online terbesar dan tercepat berkembang di Asia Pasifik, menutup tahun fiskal 2024 dengan pencapaian luar biasa.
Perusahaan mencatat EBITDA sebesar 43 juta dolar Singapura (32 juta Dollar AS) dengan margin EBITDA mencapai 4 persen, berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit.
Carro berhasil meningkatkan margin laba kotor menjadi 12 persen, berkat penguatan margin pasar, pendapatan tambahan dari ekosistem, dan optimalisasi produktivitas.
Bisnis fintech milik Carro, Genie Financial Services, turut mencatatkan kinerja cemerlang dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loans/NPL) tetap di bawah 0,5 persen, jauh lebih baik dibandingkan standar industri.
Total pinjaman yang disalurkan mencapai 496 juta dolar Singapura (370 juta Dollar AS). Dalam setahun terakhir, Carro memperluas operasinya ke tujuh pasar baru, termasuk Hong Kong dan Jepang.
Aaron Tan, Co-Founder dan Group CEO Carro, menjelaskan, pencapaian ini menegaskan keunggulan model operasi berbasis ekosistem mereka, dan memungkinkan ekspansi margin pasar melalui penjualan silang produk dan layanan tambahan.
“Kami juga terus berinovasi dengan teknologi seperti AI dan machine learning untuk meningkatkan profitabilitas serta efisiensi operasional di seluruh pasar,” tegasnya.
Pengelolaan Keuangan yang Efektif
Ernest Chew, Chief Financial Officer Carro, menyebutkan bahwa fokus perusahaan pada kualitas pendapatan berulang telah mengurangi kerugian operasional hingga 92 persen, mendekati laba operasional positif.
“Kami telah membangun cadangan dana lebih dari 400 juta dolar Singapura dalam bentuk kas dan fasilitas yang belum ditarik. Transformasi digital yang kami jalankan juga terus mendukung pertumbuhan pendapatan yang kuat,” tambah Chew.
Tahun ini, Carro menerima berbagai investasi strategis, termasuk dari Jardines, DRB-Hicom, dan Woori Venture Partners. Investasi dari Woori Venture Partners dirancang untuk memperkuat ekspansi Carro di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Pasar mobil bekas di Indonesia diproyeksikan tumbuh dari 56,3 miliar Dollar AS pada 2024 menjadi 74,4 miliar Dollar AS pada 2029, menurut studi Mordor Intelligence.
Alan Ang, Direktur Woori Venture Partners, menyatakan, “Carro telah membuktikan kemampuannya untuk tumbuh secara menguntungkan di skala besar. Kami bangga mendukung Carro dalam perjalanan pertumbuhan mereka selanjutnya.”
Dengan dukungan investasi strategis, Carro berkomitmen untuk terus mengatasi tantangan pembiayaan kendaraan di pasar Asia Tenggara.
“Kami optimistis dapat melayani segmen masyarakat yang kurang terlayani dengan lebih baik, mendorong inklusi keuangan, dan memanfaatkan potensi pertumbuhan yang signifikan,” tutup Ernest Chew. (usm/hdl)