Jakarta (pilar.id) – Romeo Lavia akan terus mengenang pertandingan Southampton melawan Chelsea pada Rabu (31/8/2022) dini hari tadi. Pasalnya di pertanadingan tersebut, pemain 18 tahun yang baru saja didatangkan oleh Southampton dari Manchester City tersebut berhasil mencetak gol pertamanya di Premier League.
Gol yang membawa timnya, Southampton mengalahkan Chelsea di Stadion Saint Mary. Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Southampton dari lima laga yang sudah mereka jalani di Premier League.
Sedangkan bagi Chelsea, ini adalah kekalahan kedua mereka setelah sebelumnya dibantai Leeds United tiga gol tanpa balas.
Meski berstatus sebagai tim tamu, Chelsea sebenarnya lebih banyak menguasai pertandingan. Mereka pun bermain lebih agresif daripada tim tuan rumah Southampton.
Bahkan, Chelsea sempat mencetak gol lebih dahulu di menit 23 melalui aksi Sterling yang berhasil memanfaatkan bola liar di depan gawang Bazunu. Sterling cukup tenang untuk melesakkan bola diantara tiga sampai pemain Southampton yang saat itu sudah mengepungnya.
Namun, keunggulan Chelsea tersebut tidak bertahan lama. Hanya butuh lima menit bagi Soton untuk bisa menyamakan kedudukan.
Mulanya adalah dari sepakan pojok. Walker-Peters yang mengeksekusi tendangan pojok mengirimkan umpan rendah ke tengah kotak penalti. Azpilicueta berhasil mendapatkan bola tersebut dan melakukan sapuan sambil menjatuhkan diri.
Sayang, alih-alih melambung jauh ke tengah lapangan, bola justru mengarah ke kaki Romeo Lavia. Dengan sekali kontrol, Lavia segera melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti.
Bola yang meluncur deras sempat menyentuh punggung Koulibaly dan berhasil ditepis oleh Edouard Mendy. Sayang, laju bola yang lebih kencang tak berubah jauh meski sudah berhasil disentuh oleh Mendy.
Lavia yang baru berusia 18 tahun itu pun berhasil mencetak gol pertamanya di Premier League pada laga tersebut.
Chelsea sebenarnya memiliki kesempatan untuk mencetak gol ketika Ziyech yang ada di sisi kanan lapangan, berhasil mengirimkan umpan jauh ke sisi kiri di mana Havertz berdiri bebas tanpa pengawalan.
Havertz kemudian membawa bola menuju kotak penalti dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper Soton, Bazunu. Sayang, tendangan Havertz dari dalam kotak penalti masih mampu ditepis oleh Bazunu.
Peluang lainnya juga terjadi di menit 13. Jorginho yang memulai serangan dari tengah memberikan umpan pada Mount yang bergerak mencari ruang.
Menerima umpan dari Jorginho, Mount segera melepaskan umpan trobosan ke arah Sterling yang sudah mengambil gerakan melebar ke kanan di depan kotak penalti Soton.
Sterling mengontrol bola dengan baik dan melakukan gerakan manusuk ke dalam kotak penalti melalui tengah dan mengambil ruang diantara dua bek Soton.
Sayang, tendangan Sterling dari garis kotak penalti masih terlalu pelan dan mudah ditangkap oleh Bazunu.
Jelang akhir babak pertama, justru Soton yang berhasil menggandakan keunggulan. Setelah berhasil mematahkan serangan Chelsea yang dimulai di sisi kiri, Soton melalui Ward-Prowse segera membawa bola ke area pertahanan Chelsea.
Bola kemudian beralih ke sisi lainnya di mana Perraud sudah berdiri bebas dan menyisir sisi kanan kotak penalti Chelsea. Setelah membawa bola masuk ke dalam kotak penalti, Perraud mengirimkan umpan ke tengah.
Bola diterima dengan baik oleh Amstrong yang setelah melakukan kontrol bola, segera melepaskan tendangan keras ke sisi kiri gawang. Mendy yang ada di tengah, sontak hanya bisa melihat bola masuk dengan deras ke dalam gawangnya.
Babak pertama pun berkahir dengan skor 2-1. Di babak kedua, Chelsea melakukan segalanya untuk bisa mencetak gol dengan maksud menyamakan kedudukan atau bahkan membalikkan keadaan.
Namun, semua upaya tersebut tak membuahkan hasil. Chelsea memang masih menguasai laga dan menciptakan beberapa peluang. Namun, tidak ada yang benar-benar berbahaya.
Satu-satunya peluang yang mestinya bisa menjadi gol adalah yang tercipta di menit 66. Ziyech dan Azpilicueta melakukan kolaborasi bola pendek satu-dua di sisi kanan kotak penalti Soton.
Azpilicueta yang masuk ke tengah, segera melepaskan umpan lambung ke dalam kotak penalti. Di sana Havertz berdiri diantara dua bek tengah Soton dan berhasil melakukan sundulan tanpa ada gangguan.
Sayang, alih-alih masuk ke gawang, arah bola justru tinggi menuju ke tribun penonton.
Chelsea tak mampu mencetak gol kedua di laga tersebut meski sudah melakukan perubahan strategi dan melakukan pergantian pemain. Sehingga, Southampton berhasil membawa tiga poin penuh di laga kandang mereka.
Sedangkan Chelsea kembali menerima kekalahan, tepat setelah akhir pekan lalu mereka berhasil menang secara dramatis melawan Leicester City hanya dengan 10 pemain di lapangan. (fat)