Surabaya (pilar.id) – Ramai pembalap yang salah menyebut nama Jakarta dengan nama Yakarta di media sosial mekin memperkuat asumsi, perhelatan MotoGP Mandalika berpeluang mempopulerkan nama Indonesia.
“Bagaimana seorang pembalap yang cukup banyak penggemar sosial medianya salah sebut nama kota Jakarta menjadi Yakarta dan itu banyak yang kepo apa itu Yakarta,” ungkap Novianto Edi Suharno SST PAR MSI, pemerhati industri wisata dari Universitas Airlangga.
Tokoh populer yang nanti hadir di Mandalika, saat mengupload foto, twit, atau status di sosial media, bisa memancing rasa ingin tahu penggemarnya.
“Yang mengunjungi tempat wisata tersebut merupakan orang-orang yang punya penggemar dan secara tidak langsung mempengaruhi promosi yang luar biasa besar dampaknya. Sehingga kita sebagai pengelola yang ada di tempat tersebut harus memberikan pelayanan terbaiknya,” tambahnya.
Yang jelas, kata Novianto, perhelatan pra-musim MotoGP yang dilaksanakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Kuta, Lombok beberapa pekan lalu memang menarik banyak perhatian. Puluhan rider MotoGP tingkat dunia melakukan simulasi maupun sekedar jalan-jalan menikmati indahnya Pulau Lombok.
Para rider yang mengabadikan momen liburan di media sosial menjadi salah satu promosi tersendiri bagi Pulau Lombok. Namun, apakah perhelatan MotoGP yang berlangsung beberapa bulan saja mampu berdampak bagi peningkatan kunjungan wisata di Pulau Lombok?
“Tentunya akan mengalami peningkatan kunjungan,” ujar Novianto. “Saat uji coba saja sudah banyak para rider yang selfie dan mengabadikan tempat-tempat yang mereka kunjungi untuk di-upload di social media mereka,” tambah dosen yang mengajar di Fakultas Vokasi Unair itu.
Animo para rider itu menjadi salah satu cara mempromosikan potensi wisata di sekitar Mandalika maupun di Pulau Lombok.
“Dengan naiknya jumlah pengunjung otomatis akan terjadi kenaikan-kenaikan pada sektor yang lain,” ungkapnya.
Terkait sementara atau jangka panjang peningkatan kunjungan wisata di Pulau Lombok tersebut, Anto mengungkapkan hal itu tergantung bagaimana masyarakat sekitar. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat ikut andil dalam mempromosikan wisata di Pulau Lombok dan sekitarnya.
“Pertama tentunya masyarakat sekitar, pengelola, dinas terkait saat ini benar-benar memberikan layanan terbaiknya, Sehingga image atau citra tempat wisata itu bisa terjaga dan exposure positif bisa didapat dari pengunjung saat ini,” ujarnya. “Event ini sangat potensial untuk mengenalkan wisata yang ada di sekitar mandalika,” tambah dosen yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Vokasi Unair itu. (ade/hdl)