Jakarta (pilar.id) – Dunia internet adalah belantara informasi. Di era artificial intelligence seperti sekarang, selain tools mainstream yang populer seperti Gemini, CoPilot, dan ChatGPT, beberapa layanan serupa tersedia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan.
Salah satunya Claude.ai. Tools AI ini sempat ramai dibicarakan di kalangan pengguna, developer, dan pemerhati AI gara-gara sebuah artikel di ZDNet. Artikel ini menyebut, Claude tak hanya lihai menjawab kebutuhan user. Di luar itu, ia juga mampu menjawab ketakutan hampir semua pengguna tools AI; perlindungan terhadap privacy.
Claude.ai adalah hasil dari penelitian dan pengembangan oleh Anthropic, sebuah perusahaan teknologi AI yang didirikan pada tahun 2021. Anthropic, hingga saat ini, fokus pada pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan bertanggung jawab.
Claude dikembangkan menggunakan pendekatan yang disebut Constitutional AI, yang bertujuan untuk membuat AI yang memiliki prinsip etika dan pembatasan bawaan. Proses pengembangannya melibatkan pelatihan model bahasa dengan serangkaian aturan dan prinsip moral yang kompleks.
Pada awalnya, Claude diluncurkan sebagai model AI yang dapat diakses melalui API (Antarmuka Pemrograman Aplikasi) untuk pengembang dan perusahaan. Namun, pada tahun 2023, Anthropic mulai menyediakan akses langsung melalui situs web claude.ai, memungkinkan pengguna umum untuk berinteraksi dengan AI ini secara bebas.
Kelebihan Claude dibanding yang Lain
Saat ini Claude belum bisa generate gambar secara langsung. Namun, Claude dapat menjelaskan gambar yang diunggah, membuat kode SVG sederhana, dan memberikan deskripsi detail tentang gambar. Menutup kelemahan ini, Claude memiliki beberapa keunggulan dibandingkan platform AI lain.
1. Kemampuan Pemahaman Konteks
– Claude lebih unggul dalam memahami konteks percakapan yang lebih mendalam
– Mampu memberikan respons yang lebih relevan dan kontekstual
– Lebih baik dalam mempertahankan alur pikir sepanjang percakapan
2. Etika dan Keselamatan
– Dirancang dengan Constitutional AI yang kuat
– Lebih konsisten dalam menolak permintaan yang tidak etis
– Memiliki batasan moral yang lebih jelas dan transparan
3. Kemampuan Analitis
– Lebih handal dalam tugas-tugas analisis kompleks
– Mampu memberikan penjelasan yang lebih mendalam
– Lebih akurat dalam pemecahan masalah matematis dan logika
4. Multilingualitas
– Kemampuan berbahasa yang lebih canggih
– Dapat beralih antar bahasa dengan lebih mulus
– Memahami nuansa bahasa yang lebih halus
5. Kejujuran Intelektual
– Lebih terbuka mengakui keterbatasannya
– Tidak mencoba membuat informasi yang tidak diketahuinya
– Memberikan respons yang lebih dapat dipercaya
Narasi Claude Lebih Baik
Keunggulan Claude dalam menulis memang berkaitan dengan beberapa aspek teknologi Natural Language Processing (NLP) yang canggih.
1. Pemahaman Konteks Mendalam
– Claude dirancang untuk memahami nuansa dan konteks yang lebih kompleks
– Mampu menangkap subteks dan motivasi karakter dengan lebih baik
– Menghasilkan alur cerita yang lebih koheren dan bermakna
2. Struktur Naratif yang Lebih Baik
– Lebih mahir dalam membangun struktur cerita
– Mampu menciptakan arc karakter yang lebih kompleks
– Memperhatikan keseimbangan antara plot, karakter, dan tema
3. Kemampuan Bahasa yang Halus
– Penggunaan bahasa yang lebih natural dan beragam
– Mampu menciptakan gaya penulisan yang berbeda sesuai permintaan
– Lebih peka terhadap nuansa emosional dalam cerita
4. Kreativitas yang Terkendali
– Mampu menghasilkan ide-ide kreatif tanpa kehilangan logika
– Mempertimbangkan etika dan konteks sosial dalam narasi
– Tidak terjebak pada pola cerita yang terlalu klise
5. Fleksibilitas Genre
– Dapat menulis di berbagai genre dengan kedalaman yang berbeda
– Mampu beradaptasi dengan gaya penulisan yang diminta
– Memahami konvensi berbagai genre sastra
Teknologi NLP Anthropic memang dirancang untuk memberikan output yang lebih berkualitas, dengan pendekatan Constitutional AI yang memungkinkan model ini untuk menghasilkan konten yang lebih bermakna dan bermutu.
Etika dan Pilihan Kata yang Mendalam
Claude menjanjikan model AI yang dinilai lebih baik. Seperti kemampuan untuk memahami konteks yang lebih mendalam, kesediaan untuk menolak permintaan yang tidak etis, kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa, dan fokus pada kejujuran dan kejelasan dalam interaksi.
Claude terus dikembangkan dengan versi-versi baru, dengan Claude 3 yang diluncurkan pada tahun 2024 membawa peningkatan signifikan dalam kemampuan memahami dan merespons pertanyaan kompleks.
Meskipun demikian, Claude tetap merupakan alat bantu yang dirancang untuk membantu manusia, bukan menggantikan kemampuan berpikir dan kreativitas manusia. Tujuan utamanya adalah menjadi mitra produktif yang dapat membantu pengguna dalam berbagai tugas mulai dari menulis, pengkodean, hingga analisis kompleks.
Claude juga dirancang untuk menjadi asisten multi-fungsi yang dapat membantu dalam berbagai tugas. Apa saja?
1. Coding dan Pemrograman
– Mampu menulis kode dalam berbagai bahasa pemrograman
– Membantu debug dan menjelaskan kode
– Memberikan saran arsitektur dan best practices
– Mendukung pembuatan algoritma dan struktur data
2. Matematika dan Analisis
– Memecahkan persamaan matematis kompleks
– Memberikan penjelasan langkah demi langkah
– Membantu dengan statistik dan analisis data
– Dapat membantu dalam perhitungan ilmiah dan teknik
3. Menulis dan Kreativitas
– Membantu menulis berbagai jenis teks (artikel, esai, cerita)
– Editing dan proofreading
– Membantu brainstorming ide
– Menulis dalam berbagai gaya dan format
4. Penelitian dan Akademis
– Meringkas dokumen dan artikel
– Membantu mengembangkan kerangka penelitian
– Menganalisis sumber dan literatur
– Membantu membuat daftar pustaka
5. Pemecahan Masalah
– Memberikan saran strategis
– Analisis situasi dari berbagai perspektif
– Membantu dalam pengambilan keputusan
– Memberikan pertimbangan pro dan kontra
6. Kemampuan Bahasa
– Mampu berkomunikasi dalam puluhan bahasa
– Penerjemahan
– Penjelasan konsep lintas bahasa
Intinya, Claude dirancang sebagai alat serbaguna yang dapat membantu manusia dalam hampir semua tugas intelektual dan kreatif.
Prinsip Constitutional AI di Claude
Anthropic memang sangat menekankan privasi dan keamanan data pengguna. Beberapa prinsip utama yang mereka terapkan dalam hal privasi termasuk hal-hal berikut ini.
1. Perlindungan Data Pribadi
– Tidak menyimpan percakapan pribadi pengguna secara permanen
– Setiap percakapan dianggap sebagai interaksi yang independen
– Data percakapan tidak digunakan untuk melatih model AI lebih lanjut tanpa persetujuan
2. Kerahasiaan Informasi
– Claude dirancang untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif
– Menolak permintaan yang dapat membahayakan privasi individu
– Tidak menyimpan atau mengumpulkan informasi personal pengguna di luar percakapan
3. Keamanan Transaksi
– Menggunakan enkripsi tingkat lanjut untuk melindungi komunikasi
– Mengikuti standar keamanan internasional dalam perlindungan data
– Transparan tentang penggunaan data
4. Batasan Etis
– Tidak menyimpan atau menggunakan data percakapan untuk kepentingan komersial
– Menghormati privasi dan otonomi pengguna
– Memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas interaksi mereka
5. Prinsip Constitutional AI
– Dibuat dengan prinsip etika bawaan
– Selalu memprioritaskan keselamatan dan privasi pengguna
– Menolak permintaan yang dapat melanggar privasi atau etika
Dengan demikian, Anthropic memposisikan diri sebagai perusahaan yang sangat peduli terhadap privasi pengguna dalam pengembangan teknologi AI.
Kebijakan Privasi Lebih Baik dari yang Lain?
Anggapan ini tentu tidak sepenuhnya benar, bahwa tools AI lain tidak memperhatikan privasi, tetapi memang ada perbedaan pendekatan. Setiap platform AI memiliki kebijakan privasi yang berbeda.
OpenAI (ChatGPT) awalnya menggunakan percakapan untuk melatih modelnya. Google AI memiliki ekosistem data yang kompleks karena terhubung dengan layanan lainnya. Dan Microsoft Copilot mengintegrasikan data dari berbagai layanan Microsoft.
Sementara Anthropic memilih untuk membedakan diri dengan konsep Constitutional AI yang lebih ketat. Hal ini didukung dengan komitmen eksplisit untuk tidak menggunakan data percakapan, desain etis yang lebih komprehensif, dan transparansi lebih tinggi tentang perlindungan data.
Artinya, Anthropic mencoba menggaris bawahi bahwa yang penting bagi pengguna adalah selalu membaca kebijakan privasi masing-masing platform, memahami bagaimana data mereka digunakan, dan memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan privasi individu.
Intinya lagi, Anthropic memang memiliki pendekatan yang lebih progresif dalam melindungi privasi, tetapi bukan berarti platform AI lain tidak peduli sama sekali. (hdl)