Jakarta (pilar.id) – Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), kembali mendapatkan pengakuan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Perempuan Pemimpin Bisnis Paling Berpengaruh di Indonesia tahun 2023 oleh Majalah SWA.
Penghargaan ini juga melibatkan beberapa Pemimpin Perempuan Pertamina Group lainnya, yang menunjukkan penghargaan publik terhadap komitmen Pertamina dalam menerapkan kesetaraan gender (gender equality) dalam praktik ESG.
Nicke Widyawati meraih predikat sebagai 100 Indonesia Most Powerful Women Business Leader of The Year 2023 berkat prestasinya dalam membawa PT Pertamina (Persero) meraih laba bersih sekitar 3,8 miliar Dollar AS atau setara Rp 56,6 triliun pada tahun 2022.
Menurut majalah bisnis SWA, peningkatan laba bersih perusahaan sebesar 86 persen dibandingkan tahun 2021 dan pertumbuhan produksi migas sebesar 8 persen menjadi 967 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) mencerminkan keahlian Nicke Widyawati dalam mengelola salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyambut apresiasi ini dengan positif. Ia mengakui dukungan dari para karyawan Pertamina yang bekerja keras, melakukan inovasi bisnis, dan menciptakan terobosan yang mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik, terutama dalam menghadapi tantangan global dan pandemi sepanjang tahun 2022.
“Kami selalu bersyukur atas setiap pencapaian bisnis perusahaan dan tetap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Pengakuan ini akan menjadi motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja positif,” ujar Nicke.
Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan PT Pertamina (Persero), mengungkapkan bahwa tidak hanya Direktur Utama Pertamina, beberapa wanita di manajemen Pertamina juga masuk dalam daftar 100 Indonesia Most Powerful Women Business Leader of The Year 2023 versi Majalah SWA.
Mereka adalah Emma Sri Martini (Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero)), Ratih Esti Prihatini (Direktur Pengembangan Usaha PT Elnusa Tbk), dan Rosa Permata Sari (Direktur Teknik & Operasi PT Pertamina Gas).
“Penghargaan ini juga menunjukkan apresiasi publik terhadap komitmen Pertamina sebagai perusahaan yang berbasis ESG, termasuk penerapan kesetaraan gender dalam lingkungan kerja,” ungkap Fadjar.
Sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (ret/hdl)