Ponorogo (pilar.id) – Bencana banjir kembali terjadi di salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur akibat dari curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ke belakang. Banjir tersebut, terjadi di Kabupaten Ponorogo tepatnya di Desa Kunti.
Akibat dari banjir tersebut, salah satu jembatan penghubung antarkecamatan roboh sehingga membuat akses jalan terputus sepenuhnya. Jembatan tersebut diduga runtuh akibat banyaknya sampah kayu yang tersangkut di tiang jembatan saat terjadi banjir.
Kondisi tersebut membuat air terbendung. Air pun meluap dan masuk ke pemukiman warga. Sedangkan jembatan yang tak kuat menahan penambahan debit air akibat terbendung akhirnya roboh.
“Banyak sampah kayu dan rumpun bambu yang tersangkut sehingga aliran air sungai tertahan dan membuat beban tiang jembatan menjadi terlalu besar,” kata Sugeng Riyadi, perangkat Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Kamis (10/11/2022).
Peristiwa putusnya jembatan yang memiliki panjang 15 meter dan kelebaran 6 meter tersebut terjadi pada Rabu (9/11/2022) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Warga sempat melihat detik-detik ambrolnya jembatan di jalur utama penghubung antara dua dusun dan menjadi jalur lintas antarkecamatan itu. Beruntung tidak ada kendaraan ataupun orang yang sedang melintas, sehingga tidak menyebabkan korban jiwa.
Akibat putusnya jembatan itu, arus lalu lintas terganggu. Warga harus berputar arah untuk menyeberangi sungai dan mencapai tujuan.
“Memang ada jalur alternatif lain namun harus memutar sejauh satu kilometer,” ujarnya.
Karyono mengatakan jika hujan deras mulai pukul 16.00 WIB, baru pukul 21.00 WIB jembatan ambrol.
“Kebetulan tadi saya mau melintas ke jembatan tersebut, karena hendak pulang. Tiba-tiba saja ambrol dan putus,” katanya.
Putusnya jembatan tidak saja memutus akses warga, namun juga aliran air PDAM, sehingga saat ini warga kesulitan mendapatkan air bersih, cuma mengandalkan pompa air. (fat)