Jakarta (pilar.id) – Bencana banjir dan tanah bergerak akibat curah hujan tinggi menimpa daerah Kabupaten Tulungagung bagian selatan. Kejadian tanah gerak yang mengakibatkan sejumlah rumah retak tersebut, tepatnya terjadi di Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Setidaknya, ada tujuh rumah yang diketahui mengalami keretakan di bagian lantai dan dinding. Kejadian tersebut diduga terjadi akibat tanah yang ada di bawah bangunan rumah mengalami pergeseran.
Bahkan satu bangunan dapur milik warga ada yang roboh pada Selasa (18/10/2022) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Retakan pada bangunan yang roboh ini sudah muncul sejak sepekan sebelumnya, dan kini menjalar hingga ke bangunan utama. Bahkan pondasi yang menghubungkan antara bangunan dapur dan utama juga patah.
“Hujan menyebabkan tanah di daerah ini labil dan berdampak terhadap bangunan yang ada di atasnya,” kata Kepala Desa Talun Kulon Surayi di Kecamatan Bandung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (19/10/2022).
Meski belum ada kejadian longsor yang terjadi, sejumlah rekahan tanah sudah mulai bermunculan tak jauh dari perkampungan warga.
“Sudah ada tanda retak di bangunannya dan semalam ambruk, yang roboh ini hanya bangunan dapur,” kata Kades Surayi.
Hingga berita ini ditulis, terdata ada tujuh rumah warga yang mengalami retak-retak cukup parah pda bagian dinding dan lantai.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Pemkab Tulungagung melalui kantor Kecamatan Bandung.
Sementara ini, kami masih menunggu rekomendasi dan penelitian terkait kondisi tanah, katanya.
“Jika tanah masih dinyatakan layak untuk dibangun maka kita akan menggerakkan warga untuk proses renovasi, tapi jika tidak layak ini yang kita masih bingung,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Bandung Chanif Jatmika menerangkan pihaknya telah melakukan pemetaan terkait bencana di desa tersebut.
Pihak kecamatan juga telah melakukan komunikasi dengan instansi terkait membahas bencana tanah gerak yang terjadi ini.
Menurutnya yang jadi permasalahan saat ini adalah hasil kajian terkait kondisi struktur tanah tersebut. “Kami masih menunggu hasil kajianya, kalau bantuan material dari pihak BPBD siap membantu,” katanya. (fat)