Jakarta (pilar.id) – Jumat (21/1/2022) dini hari tadi, Liverpool kembali bersua dengan Arsenal di Leg kedua Semi Final Carabao Cup. Setelah mendapatkan hasil imbang tanpa gol di leg pertama di Anfield. Tadi malam Liverpool datang dengan hasrat tinggi untuk memenangi laga.
Hal ini terlihat dari intensitas mereka melakukan serangan yang sudha ngegas sejak menit pertama. Ditinggal Mane dan Salah yang harus membela timnas mereka di Piala Afrika, posisi kedua pemain ini diisi oleh Diogo Jota dan pemain muda Kaide Gordon.
Sedangkan Arsenal yang baru saja megnajukan postpone pertandingan di akhir pekan lalu, sudah bisa tampil dengan kekuatan penuh. Sayang, meski memiliki waktu istirahat lebih lama dan bermain dengan full team, Arsenal masih kesulitan menghadapi Liverpool.
Diogo Jota menjadi aktor utama kemenangan Liverpool di laga tadi malam dini hari. Ia mencetak dua gol kemenangan di awal babak pertama dan di akhir babak kedua. Berkat kemenangan ini, Liverpool akan berlaga di partai final melawan Chelsea pada 27 Februari mendatang di Wembley Stadium.
Liverpool tampil seperti Arsenal di Anfield pekan lalu, cenderung lebih banyak tertekan dari tuan rumah, tapi bedanya The Reds mampu menyajikan serangan yang lebih tajam.
Skor imbang tanpa gol sepekan lalu sukses jadi suntikan positif bagi semangat anak-anak asuh Mikel Arteta yang tampil menyerang di awal laga dan memperoleh peluang situasi tendangan bebas tak jauh dari kotak penalti enam menit pertandingan berjalan.
Alexandre Lacazette yang jadi algojo berhasil menaklukkan kiper Caoimhin Kelleher dengan eksekusi tendangan bebasnya, sayang bola berakhir menghantam mistar gawang.
Liverpool yang perlahan berusaha keluar dari tekanan berhasil menyarangkan bola ke gawang tuan rumah melalui Joel Matip pada menit ke-13, sayang ia terlanjur berada dalam posisi offside ketika membelokkan sundulan Fabinho.
Enam menit kemudian, Liverpool betul-betul merebut keunggulan ketika Jota mengecoh Takehiro Tomiyasu setelah menerima umpan dari Trent Alexander-Arnold sebelum melepaskan tembakan relatif tetapi bersarang ke gawang lantaran garis pandang kiper Aaron Ramsdale terhalangi oleh Kieran Tierney dan Ben White.
Sejak gol itu, Liverpool relatif lebih baik dalam mengimbangi penguasaan bola tuan rumah dan mampu menjaga keunggulan 1-0 hingga waktunya turun minum.
Selepas turun minum, Arsenal semakin bernafsu untuk menciptakan momentum kebangkitan dan nyaris menyamakan kedudukan saat Lacazette menerima umpan lambung kiriman Albert Lokonga, tapi ia dikawal ketat Virgil van Dijk sehingga tak bisa melepaskan penyelesaian yang akurat.
Di ujung lapangan berbeda, talenta muda Liverpool Kaide Gordon seharusnya bisa menggandakan keunggulan tim tamu dua menit kemudian saat menerima umpan tarik matang dari Jota, tetapi ia kurang tenang dan tembakannya melambung di atas mistar gawang.
Ibrahima Konate, yang baru masuk di awal babak kedua menggantikan Joel Matip, memperoleh peluang Liverpool berikutnya dalam situasi sepak pojok menyambut umpan Alexander-Arnold, sayang bola sundulannya masih mengenai tiang gawang.
Ambisi Arsenal menyerang tak dibarengi kedisiplinan lini belakang mereka sehingga pada menit ke-77, Jota lolos dari kawalan menerima umpan Alexander-Arnold dan mencungkil bola di atas badan Ramsdale.
Gol itu awalnya disambut pertanda offside oleh hakim garis, tetapi selepas VAR turun tangan Gabriel Magalhaes terlihat membuat Jota berada di posisi onside dan Liverpool betul-betul menggandakan keunggulan atas Arsenal.
Seperti di Anfield, Arsenal juga kembali harus menuntaskan pertandingan hanya dengan sepuluh pemain karena Thomas Partey diusir wasit Martin Atkinson pada menit ke-90 setelah menerima kartu kuning kedua.
Kartu kuning itu datang sekira tiga menit jaraknya dari kartu kuning pertama yang diterima Partey dan gelandang asal Ghana itu cuma merumput lebih kurang hanya 15 menit sejak masuk menggantikan Emile Smith-Rowe. (fat/antara)