Jakarta (pilar.id) – Chelsea menjalani laga keempat Premier League dengan menjamu Leicester City di Stamford Bridge, Sabtu (27/8/3022) malam. Meski bermain sebagai tuan rumah, Chelsea justru berada di posisi tidak menguntungkan.
Pasalnya, Chelsea tidak ditemani pelatih mereka Thomas Tuchel yang menjalani hukuman dari FA setelah mendapatkan kartu merah di laga lawan Tottenham Hotspurs dua pekan lalu. Selain itu, laga baru berjalan setengah jam, Chelsea harus bermain dengan 10 pemain setelah Conor Gallagher mendapat kartu merah.
Meski begitu, Chelsea masih mendominasi di sisa menit babak pertama dan terus mengurung Leicester. Bahkan, di awal babak kedua, Chelsea justru berhasil mencetak gol melalui sepakan harak jauh Raheem Sterling.
Pemain yang dibeli dari Manchester City tersebut benar-benar menjadi pahlawan bagi Chelsea di laga tersebut. Pasalnya, berkat dua gol yang ia ciptakan di babak kedua, Chelsea berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Leicester City.
Chelsea yang bermain di kandang sendiri, coba turun dengan formasi berbeda. Mereka menggunakan formasi 4-4-2 dengan Thiago Silva dan Chalobah di bek tengah, Gallagher dan Jorginho di gelandang tengah serta Havertz dan Sterling di lini serang.
Bermain agresif sejak awal, Chelsea memiliki kesempatan emas untuk unggul lebih dahulu di menit 6. Sterling yang membawa bola di sisi kiri tepi kotak penalti melepaskan umpan silang mendatar ke tiang jauh. Di sana, Ruben Loftus-Cheek behasil menyusul bola dan melepaskan tendangan keras mendatar.
Beruntung, kiper Leicester City, Danny Ward masih berhasil dengan sigap menepis bola sehingga hanya menghasilkan sepakan pojok untuk Chelsea.
Menit ke-13, wasit sempat menunjuk titik penalti setelah Loftus-Cheek dijatuhkan oleh Tielmans di dalam kotak pelanti melalui gerakan gulat. Namun, VAR menganulir keputusan tersebut karena Havertz dinilai telah lebih dahulu berada di posisi offside sebelum memberikan umpan ke Loftus-Cheek.
Di menit 35, Leicester sebenarnya juga sempat mencetak gol. Bermula dari tendangan pojok, Harvey Barnes melepaskan sundulan yang kemudian membentur mistar gawang sebelum bola mental dimasukkan oleh Amartey.
Namun, gol tersebut dianulir karena Barnes dinilai melakukan pelanggaran saat berduel untuk menyundul bola dengan kiper Chlesea Edouard Mendy.
Chelsea kembali mendapatkan peluang emas di menit 43. Lagi-lagi dimulai dari pergerakan Sterling di sisi kiri. Sterling, yang melihat Mount lari dari belakang di tiang jauh, melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti.
Mount, gagal melakukan sundulan setelah kalah duel dengan bek tengah Leicester. Namun, bola liar kemudian berhasil dikuasai oleh Reece James yang segera melepaskan tendangan keras ke gawang. Sayang, tendangab tersebut masih membentur tiang gawang.
Memasuki babak kedua, Chelsea melakukan pergantian pemain dan berganti strategi untuk mensiasati kondisi mereka yang kehilangan satu pemain. Mason Mount ditarik keluar dsn digantikan oleh Azpilicueta.
Namun, Chelsea tetap mengendorkan serangan meski hanya bermain dengan 10 pemain. Bahkan, Chelsea berhasil mencetak gol lebih dahulu semenit setelah kick off babak kedua.
Cucurella yang membawa bola dari sisi kiri memberikan bola ke Sterling. Penyeranf Timnas Inggris ini kemudian melakuka cut inside dan mencoba masuk ke tengah kotak penalti.
Namun, karena pemain bertahan Leicester cukup ketat melakukan penjagaan, Sterling kemudian melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Bola tendangan Sterling sempat membentur kaki pemain bertahan Leicester dan membuat arah bola melambung.
Bola yang mengarah tepat ke pojok kiri atas gawang tersebut pun tak mampu diselamatkan oleh Ward sehingga Chelsea berhasil unggul 1-0.
Menit 51, Sterling hampir saja menggandakan keunggulan Chelsea. Bermula dari serangan balik cepat, Havertz yang membawa bola di tengah lapangan mengirimkan umpan trobosan ke Cucurella di sisi kiri. Ia kemudian membawa bola mendekati pertahanan Leicester sebelum mengirimkan umpan silang mendatar ke tiang jauh.
Di sana, Sterling berdiri bebas dan hanya berhadapan dengan Ward. Sayang tendangan mendatar Sterling ke arah tiang jauh masih membentur tiang gawang dan Chelsea gagal mencetak gol kedua dari posisi yang sangat nyaman.
Chelsea yang terus bermain agresif dan menyerang, akhirnya mendapatkan gol kedia di menit 63. Havertz yang membawa bola di luar kotak penalti sebelah kanan, melakukan kolaborasi umpan-umpan pendek dengan James.
James pun berhasil bebas dari kawalan dan melepaskan umpan silang mendatar ke depan gawang. Dari sisi tiang jauh, Sterling yang tak terjaga berhasil dengan mudah meneruskan umkan tersebut masuk ke dalam gawang Leicester City yang sudah kosong.
Di sisi lain, Leicester yang unggul jumlah pemain, berhasil memperkecil ketertinggalan di menit 66. Harvey Barnes yang menerima umpan trobosan di sisi kiri kotak penalti berhasil melepaskan tendangan dari sudut sempit yang tak mampu diblok Thiago Silva dan Mendy sekaligus.
Tendangan keras mendatar tersebut menghujam keras ke gawang Chelsea untuk membawa Leicester memperkecil skor jadi 2-1.
Di sisa laga, Leicester lebih banyak mengurung Chelsea di pertahanan sendiri. Sayang upaya Leicester untuk mencetak gol tambahan dan menyamakan kedudukan tak terjadi hingga peluit panjang berbunyi. (fat)