Trenggalek (pilar.id) – Tradisi Kupatan yang digelar pada H+7 Lebaran di Kabupaten Trenggalek terus menjadi daya tarik bagi para pemudik. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyebut perayaan ini menjadi magnet kuat yang menarik warga, baik lokal maupun dari luar daerah, untuk bersilaturahmi dan menikmati budaya khas daerah.
Bersama istri tercinta, Arumi Bachsin Emil Dardak, Emil memulai rangkaian kegiatan Lebaran Ketupat dengan berkunjung ke Pondok Pesantren Babul Ulum. Acara kemudian dilanjutkan dengan open house di kediaman pribadi mereka di Jalan Wahid Hasyim, Trenggalek.
“Tradisi Kupatan di Trenggalek ini bukan hanya budaya turun-temurun, tapi juga momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan tokoh agama,” ujar Emil, Senin (7/4).
Emil menjelaskan, asal muasal tradisi Kupatan ini berkaitan erat dengan kisah religius di masa lalu, yakni dari sosok Mbah Mesir yang setelah bertemu dengan Adipati, mencetuskan momen silaturahmi massal tujuh hari pasca-Lebaran.
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyampaikan rasa bahagianya bisa berkumpul bersama warga Trenggalek yang terkenal akan semangat gotong royong dan ketangguhan dalam menjaga tradisi serta budaya lokal.
“Saya merasa bangga dan senang bisa hadir di tengah masyarakat Trenggalek yang kompak dan terus melestarikan warisan budaya daerah,” ungkapnya.
Selain tradisi, Emil juga menyoroti kekayaan kuliner khas Trenggalek, seperti Ayam Lodho dengan tewel (sayur nangka pedas), yang menjadi sajian khas saat perayaan Kupatan.
Acara open house yang digelar Emil Dardak turut dihadiri oleh berbagai tokoh agama, masyarakat, tetangga, hingga warga umum. Dalam momen tersebut juga dibagikan paket sembako kepada tukang becak yang berada di sekitar Alun-Alun Trenggalek.
Setelah open house, Emil dan keluarga melanjutkan kegiatan dengan ziarah ke makam leluhur dan makam keluarga.
Menutup pernyataannya, Emil mendoakan agar para pemudik yang akan kembali ke tempat tinggal masing-masing diberikan kelancaran dalam perjalanan.
“Semoga semua pemudik dapat kembali ke rumah masing-masing dengan selamat setelah berlebaran di Trenggalek. Kami percaya Trenggalek akan selalu menjadi kampung halaman yang dirindukan,” tutup Emil. (usm/hdl)