Jakarta (pilar.id) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta dan Tokoh Masyarakat telah berkumpul dalam sebuah pertemuan strategis sebagai langkah awal untuk menciptakan kondisi Jakarta yang kondusif, aman, dan nyaman menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto, dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI M. Hasan, bersama jajaran mereka, berdiskusi agar sinergi terjalin secara optimal.
Pertemuan ini mendapat apresiasi dari Pj. Gubernur Heru, dianggap sebagai langkah awal yang krusial dalam menciptakan suasana pemilu yang sehat. “Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) tentu sudah menetapkan titik-titik rawan untuk memastikan keamanan dan kondusivitas,” ujar Pj. Gubernur Heru di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Jakarta Selatan, pada Senin (13/11/2023).
Salah satu tantangan besar yang dihadapi dalam pemilu, menurut Pj. Gubernur Heru, adalah penyebaran berita hoaks yang dapat merusak reputasi pihak lain. Oleh karena itu, sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki kedekatan dengan masyarakat dianggap penting untuk memastikan kelancaran proses pemilu.
“Kita harus bisa memilah berita-berita hoaks agar bisa diabaikan. Melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat, kami berharap dapat memberikan informasi terbaik bagi masyarakat,” tambah Pj. Gubernur Heru.
Pj. Gubernur Heru juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan netralitas, khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki aturan terkait netralitas selama pemilu.
“ASN memiliki aturan dan prosedur tetap (protap), sehingga ASN DKI Jakarta diharapkan dapat menjalankan tugas dengan profesionalisme. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada warga menjelang Pemilu 2024,” jelas Pj. Gubernur Heru.
Pj. Gubernur Heru juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kedamaian dan keamanan Kota Jakarta selama Pemilu 2024. Ia berharap tokoh masyarakat dan pemuka agama dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin muncul selama proses kampanye dan pemilihan umum.
Dengan Jakarta sebagai barometer politik, ekonomi, sosial, pertahanan, dan keamanan di Indonesia, Pj. Gubernur Heru menekankan tanggung jawab besar Jakarta dalam menjaga integritas pemilu. “Bawaslu menetapkan Jakarta sebagai daerah paling rawan gangguan. Oleh karena itu, kita memerlukan tindakan mitigasi dan deteksi dini untuk mencegah potensi kerawanan agar tidak meluas dan mengganggu stabilitas,” jelasnya.
Pj. Gubernur Heru optimis bahwa Pemprov DKI Jakarta mampu mengawal proses pelaksanaan pemilu dengan baik, menjadikannya barometer demokrasi nasional yang sehat dan matang. “Kita akan membuktikan bahwa pemilu di Jakarta dapat berlangsung damai, aman, berkualitas, dan bermartabat, dengan kerja keras, keikhlasan, dan doa. Saya yakin Pemilu 2024 di Jakarta akan berjalan dengan sukses, aman, adil, dan damai,” pungkas Pj. Gubernur Heru. (hen/hdl)