Surabaya (www.pilar.id) – Melanjutkan pameran bertema Vulgar ‘Gak Boleh Begini, Gak Boleh Begitu’, kini terselenggara acara serupa kerjasama antara Syska La Veggie dengan Perempuan Pengkaji Seni. Acara ini termasuk dalam rangkaian Biennale Jatim IX.
Pameran ‘Gosyip-gosyip Senja’ ini digelar di Unicorn Creative Space Surabaya, 24 hingga 28 November 2021 mendatang. Arti Gosyip-gosyip Senja, menurut Syska La Veggie, Direktur Pogram dari Biennale Jatim IX, ialah obrolan di senja hari membahas Vulgaritas yang dianggap tabu oleh masyarakat
“Tema-tema ini bisa diobrolkan secara santai, biasanya waktu santai kan saat senja, maka kita plesetkan gosyip-gosyip senja,” jelas Syska.
Acara ini memamerkan 21 karya seni berbagai jenis karya, tak hanya dalam bentuk lukisan, photografi, cetak grafis, new media art dan lainnya. Karya-karya seni tersebut, merupakan hasil dari anggota pengkaji seni dan kolaborasi dari seniman Jawa timur lainnya.
Proses pembuatan pameran ini, berdasar keterangan Shalihah Ramadhanita selaku kurator, membutuhkan waktu satu setengah bulan, dari mulai mengkaji seni hingga pembuatan karya hingga penyelenggaraan acara pameran
“Pameran ini, merupakan pameran pertama dari perempuan pengkaji seni selama berdiri sejak tahun 2019,” ujar Shalihah yang juga selaku inisiasi terbentuknya Perempuan Pengkaji Seni Surabaya.
Pameran bertajuk Vulgaritas ini, di hadirkan untuk meredefinisikan ulang tentang konsep vulgar di masyarakat dengan penyampaian pesan melalui karya-karya seni yang dipajang di 4 ruang sekaligus.
Akhir dari acara ini, berdasar keterangan Shalihah akan dilakukan kajian pada setiap karya seni yang berwujud katalog sebagai bentuk fisiknya
“Kita menyadari, jika setiap seniman memiliki kajian tersendiri terhadap karya seninya, maka dari itu hasil akhir dari serangkaian kegiatan seni ini akan berwujud Katalog,” jabar wanita lulusan Seni Rupa Murni di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini.
Adanya pameran, Shalihah juga berharap agar masyarakat memiliki pandangan lain terhadap hal-hal yang berbau vulgar dan perempuan
“Kami berharap dapat memberikan pandangan lain terhadap streotype masyarakat yang menganggap karya vulgar adalah karya yang tidak sopan atau rendah,” tutup Shalihah. (jel)