Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan pamitan kepada masyarakat sebagai inspektur upacara dalam Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim yang diadakan di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/10/2023).
Khofifah dan Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak, mengakhiri masa kepemimpinannya hampir lima tahun.
Khofifah mengungkapkan rasa cintanya terhadap masyarakat Jatim, yang telah menerimanya sebagai saudara. Dia berharap pencapaian selama masa kepemimpinannya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jatim. “Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang belum kami maksimalkan,” kata Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur berharap bahwa pencapaian yang sudah diraih selama kepemimpinannya akan berkelanjutan di masa depan. “Kami berharap semua keberlanjutan dalam proses pembangunan di Jatim akan tetap kita jaga dan kembangkan bersama. Dirgahayu Jawa Timur, terus maju,” tegasnya.
Khofifah menekankan bahwa berbagai pencapaian dan prestasi yang telah diraih adalah hasil kerja sama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Provinsi Jatim. Keberhasilan ini juga dicapai berkat kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. “Hanya dengan kerja sama dan solidaritas kita dapat menghadapi berbagai tantangan,” kata Gubernur.
Prestasi Jawa Timur yang diungkit oleh Khofifah mencakup penurunan angka kemiskinan ekstrem. Pada 2020, angka kemiskinan ekstrem di Jatim mencapai 4,40 persen. Angka ini turun menjadi 2,23 persen pada 2021 dan 1,56 persen pada 2022.
Selain itu, Jatim menjadi provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak. Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim memiliki 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang.
“Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, 24,44 persen desa mandiri ada di Jatim. Terima kasih kepada para kepala desa, camat, bupati, serta pendamping desa di Jatim,” tambahnya. (tok/ted)