Samarinda (pilar.id) – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan sebesar 6,69 persen pada periode 1-15 Juni 2023.
Pada periode sebelumnya, yaitu 16-31 Mei 2023, harga TBS sawit mencapai Rp2.281,77 per kilogram. Namun, saat ini harga tersebut turun menjadi Rp2.128,77, mengalami penurunan sebesar 6,69 persen.
“Penurunan ini disebabkan oleh faktor internal, terutama turunnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) hampir di seluruh perusahaan, yang berdampak pada harga TBS di tingkat petani sawit di Kaltim,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Ahmad Muzakkir.
Ia menyebutkan harga TBS untuk petani yang memiliki mitra di pabrik kelapa sawit pada periode 1-15 Juni 2023 adalah sebagai berikut: untuk TBS yang dipanen dari pohon berumur 3 tahun seharga Rp1.877,27, pohon berumur 4 tahun seharga Rp2.005,67, pohon berumur 5 tahun seharga Rp2.014,56, dan pohon berumur 6 tahun seharga Rp2.035,47.
“Selanjutnya, harga TBS untuk pohon berumur 7 tahun adalah Rp2.047,22, pohon berumur 8 tahun adalah Rp2.062,99, dan pohon berumur 9 tahun adalah Rp2.103,84,” tambahnya.
Sementara itu, harga tertimbang CPO sebesar Rp10.281,45 dan harga inti sawit (kernel) dengan indeks K sebesar 85,47 persen adalah Rp4.875,65.
Kepala Bidang Usaha Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Taufiq Kurrahman, menambahkan bahwa daftar harga TBS sawit di atas merupakan standar harga untuk petani yang telah menjalin kemitraan dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, terutama kebun plasma.
Diharapkan dengan adanya kerja sama antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit (PMS), harga TBS yang diterima oleh petani akan sesuai dengan harga normal dan tidak lagi dimainkan oleh para tengkulak. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan bagi kelompok tani kelapa sawit melalui kerja sama yang terjalin. (mad/hdl)