Samarinda (pilar.id) – Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyampaikan bahwa penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut dapat dikaitkan dengan keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan rumah layak huni (RLH).
Menurutnya, komitmen kuat dari Pemprov Kaltim dalam menjalankan berbagai program pengentasan kemiskinan, termasuk pembangunan RLH, berkontribusi signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Keberhasilan ini berkat upaya bersama dari birokrasi Pemprov Kaltim dan dukungan CSR perusahaan. Program RLH dan bedah rumah di Kaltim mendapat dukungan besar, sehingga tingkat kemiskinan ekstrem dapat dikurangi,” ujar Akmal Malik dalam konferensi pers di Samarinda pada Sabtu (3/1/2024).
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, tingkat kemiskinan di daerah tersebut turun dari 6,31 persen menjadi 6,11 persen pada tahun 2023.
Menurut Akmal, salah satu indikator kemiskinan adalah ketidakmampuan sebagian masyarakat memiliki rumah layak huni, seperti rumah tanpa sarana mandi cuci kakus (MCK). Meskipun masih terdapat rumah tanpa MCK, upaya terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.
Akmal menekankan pentingnya pemetaan data sejak dini untuk lebih cepat mengidentifikasi masyarakat yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Oleh karena itu, program pembangunan RLH tetap menjadi fokus dan komitmen Pemprov Kaltim.
“Jika kita memiliki data yang jelas, kita dapat lebih efektif menyelesaikan permasalahan kemiskinan ekstrem,” tambahnya.
Program pembangunan RLH merupakan inisiatif unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor – Hadi Mulyadi, dengan target pembangunan 25 ribu RLH yang dimulai sejak tahun 2019. Hingga akhir 2022, realisasi pembangunan RLH telah mencapai 77,82 persen, melibatkan rehabilitasi 19.151 unit rumah, 172 rumah susun (rusun), dan pembangunan 131 RLH.
Pembangunan RLH melibatkan dana dari APBD, APBN, dan sektor swasta. Perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Timur turut berpartisipasi melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program ini.
Sasaran pembangunan RLH diarahkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan terdaftar sebagai kelompok keluarga pra sejahtera. Dengan terus ditingkatkannya program ini, diharapkan penurunan kemiskinan ekstrem dapat terus berlanjut, meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kaltim. (riq/hdl)