Jakarta (pilar.id) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi, bulan Februari akan menjadi puncak kasus covid-19. Karena di bulan itu, diperkirakan terjadi penambahan 60 ribu kasus per hari.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane menilai, pemerintah harus membenahi kekacauan karantina di pintu masuk Indonesia dan kekacauan lainnya ketimbang sibuk memprediksi yang belum tentu juga benar.
“Tracing dibagusin, testing harus lebih banyak menggunakan tes PCR, WGS diperbanyak, isolasi dan karantina diperkuat. Mending melakukan itu,” kata Masdalina kepada Pilar.id, Jumat (14/1/2022).
Kalau prediksi Kemenkes benar terjadi, kata Masdalina, artinya pemerintah gagal melakukan containment di hulu. Mestinya kalau berhasil melakukan antisipasi, tidak akan terjadi penyebaran dan peningkatan kasus covid-19 varian Omicron secara eksponensial seperti itu.
“Tapi biasanya narasi kalau gagal penamganan covid-19, yang salah masyarakat, seperti tidak patuh protokol kesehatan. Kalau kasus covid-19 membaik, pemerintah langsung merasa seolah-olah yang berhasil mengendalikannya. Padahal tidak melakukan apa-apa. Itu kan jadi menyebalkan,” tegasnya.
Sebagai informasi, Kemenkes memprediksi lonjakan kasus covid-19 akibat penularan varian Omicron terjadi pada pekan kedua Februari 2022. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan karena hal tersebut pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak terlalu penting.
“Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri,” kata Nadia.
Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski seseorang telah divaksinasi covid-19 dua dosis, virus tersebut tetap bisa menginfeksi.
Artinya vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari virus covid-19. Bahkan kebanyakan kasus positif covid-19 Omicron di Indonesia saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasinya.
“Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan,” ucapnya.
Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Di Indonesia, pergerakan covid-19 Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Kemenkes mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan cluster-cluster baru covid-19 dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya