Surabaya (pilar.id) – Mitra binaan KKKS Medco E&P Indonesia, PT Indal Steel Pipe, berhasil membukukan nilai proyek yang meningkat kurang lebih dua kali lipat berkat pembinaan yang dilakukan SKK Migas dan KKKS.
Pembinaan yang dilakukan KKKS membuat perusahaan berhasil meningkatkan kualitas dan performa dalam memenuhi kualifikasi tender proyek yang dilakukan KKKS.
“Adanya pembinaan ini secara tidak langsung meningkatkan kualitas sistem yang dimiliki oleh PT Indal Steel Pipe dan juga terbukanya kesempatan-kesempatan lain,” ujar Senior Technical Advisor PT Indal Steel Pipe, Siens Harianto pada acara Pra Forum Kapnas hari ini (17/5/2022) di wilayah Jawa Bali dan Nusa tenggara (Jabanusa).
Pada awalnya perusahaan mendapatkan penolakan beberapa kali dikarenakan belum memenuhi persyaratan dari KKKS selama mengikuti program pembinaan tambahnya, namun pada akhirnya perusahaan dapat memenuhi persyaratan dari KKKS.
PT Indal Steel Pipe adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing pipa baja untuk penyaluran air, minyak dan gas, serta pipa struktur. Selain itu PT Indal Steel Pipe juga bergerak di aplikasi coating. Berdiri sejak 13 Oktober 1989, Indal Steel merupakan bagian dari Maspion Group.
Lebih lanjut Siens memaparkan bahwa PT Indal Steel Pipe aktif ikut serta dalam program pembinaan KKKS, baik secara formal dan non-formal.
Pembinaan dari sisi formal baru mereka rasakan dari akhir 2019 di bawah pendampingan Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Petronas, dan Medco. Bahkan, kata Siens, PT Indal Steel Pipe turut diundang dan diajak untuk bisa berpartisipasi dalam program PHM.
“Di dalam program tersebut PT Indal Steel Pipe diminta untuk dapat mengembangkan sistem, memperbaiki sistem mereka (PHM) agar bisa memenuhi persyaratan yang diminta oleh PHM,” tambahnya.
Selain program formal, Indal Steel Pipe juga mendapatkan pembinaan non-formal dari sejumlah KKKS, seperti Exxon Mobil, Total Indonesia, Chevron, dan Pertamina.
“Pembinaan secara non-formal biasanya memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan kualifikasi dan juga diberikan kesempatan dalam melakukan pengujian-pengujian sampai memenuhi persyaratan yang mereka inginkan, tetapi tetap melalui proses tender,” jelas Siens.
PT Indal Steel Pipe sendiri telah banyak mengerjakan proyek-proyek hulu migas berskala besar, seperti Gedung Keris dan Banyu Urip milik Exxon.
Untuk dapat menggarap proyek berskala nasional, Siens membagikan tipsnya, yaitu “Harus berpikiran terbuka, aktif, memiliki kemauan, dapat menyesuaikan diri dan juga tidak menutup diri atas berbagai masukan dan juga pengetahuan baru yang dapat dikembangkan di perusahaan mereka”.
“Kami memberikan apresiasi sekaligus menyampaikan terima kasih atas pembinaan yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS, sehingga sebagai perusahaan nasional dapat terlibat menjadi mitra kerja dalam proyek dan operasional hulu migas”, imbuh Seins. (ptr/hdl)